Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Simak Tahapan Perkembangan Mental Balita di Sini!

Simak Tahapan Perkembangan Mental Balita di Sini!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Psikolog ternama, James E. Loehr, mengatakan, anak-anak dengan kekuatan mental memiliki karakteristik tertentu. Karakter tersebut akan diperkuat dengan sikap orangtua dan lingkungannya. Anda bisa melatih perkembangan mental Si Kecil berdasarkan usianya seperti berikut ini.

 

1-2 tahun

 

Kemampuan komunikasi anak mulai berkembang. Ia sedang mengeksplorasi kemampuannya untuk menghadapi keadaan di sekeliling. Untuk melatih mentalnya, terapkan komunikasi yang tepat dalam segala situasi. Ajarkan ia untuk selalu jujur, berani, dan penuh empati. Beri semangat dan dukungan dalam setiap kegiatannya.

 

Jika ia gagal, misalnya kalah bermain dengan teman-teman atau kalah lomba mewarnai, beri dukungan untuk bangkit dan jangan mengalihkan kesalahan kepada orang lain. Jadi jika Si Kecil jatuh, bukan lantai yang harus Anda pukul, tetapi bantu ia bangkit dan ajak berjalan lagi.

 

2-3 tahun
Cara berpikir Si Kecil sudah lebih kompleks dan kreatif. Ia bisa mengungkapkan imajiasinya dalam wujud nyata dan mulai bisa bermain peran. Si Kecil juga sudah bisa membedakan kenyataan dengan fantasi. Karena itu, ajarkan ia untuk menyalurkan emosinya dengan tepat.

 

Berikan kesempatan Si Kecil untuk merasakan kekecewaan, amarah, frustasi, dan kesedihan. Tugas Anda adalah memberi arahan tentang bagaimana mengelola emosi negatif agar menjadi energi positif. Latihan mengelola emosi ini akan bermanfaat jika suatu saat Si Kecil menghadapi situasi yang penuh tekanan.

 

3-4 tahun
Salah satu cara melatih kekuatan mental adalah dengan memikirkan sesuatu, membayangkan tahapannya, kemudian mewujudkannya dalam karya nyata. Di usia ini, Si Kecil sudah bisa melakukan semua itu. Orang yang bermental baja tidak takut menghadapi kegagalan.

 

Kegagalan hanyalah sebuah sukses yang tertunda. Untuk mewujudkannya, perlu usaha lebih keras lagi. Jika ia gagal, tetap berikan pujian atas usahanya, sehingga ia tetap merasa berhasil. Ajarkan bahwa ia harus selalu melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin.

 

4-5 tahun
James E. Loehr mengatakan bahwa olahraga sangat membantu pembentukkan mental Si Kecil. Olahraga mengajarkan anak untuk pantang menyerah, menghargai sesama, dan menghadapi tekanan. Mengikutsertakan anak dalam perlombaan olahraga, dapat membantunya dalam membangun mental.

 

Anda juga dapat mengajarkan Si Kecil bagaimana menghadapi tantangan dan rintangan. Tekankan bahwa ia harus berusaha keras menjadi dirinya sendiri. Ia harus percaya diri dengan kemampuannya. Orang yang bermental baja biasanya menjadi pemenang, karena mereka mencintai bidangnya.

 

Tugas Anda adalah menemukan minat Si Kecil. Kenalkan ia dengan beragam kegiatan dan beri kesempatan kepadanya untuk mencoba. Suatu saat, ia akan menemukan minatnya dan berkembang baik di bidang tersebut. Kelak ketika dewasa, apapun bidang pekerjaan yang didalaminya, ia pasti akan membutuhkan mental yang kuat. (Lydia Natasha/DC/Dok. M&B UK)