Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Lahir Tanpa Anus, Rafi Tetap Berjuang Menunggu Kesembuhan

Lahir Tanpa Anus, Rafi Tetap Berjuang Menunggu Kesembuhan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Nasib malang menimpa seorang anak laki-laki bernama Rafi Ramadhan Furqon. Balita berusia 3 tahun ini terlahir dengan kondisi medis yang disebut dengan ekstrofia kloaka, yaitu kelainan struktur tubuh bagian perut bawah yang tidak sempurna. Sebagai ibu, Lyra Famia Rahma merasa sangat terkejut dengan kondisi anaknya tersebut.

 

Kisah Rafi ini sempat ditulis oleh M&B pada 2013 lalu (Baca: Bayi Tanpa Anus dan Kolon), di mana Rafi lahir tanpa anus, lubang pusar, dan alat kelamin yang tidak sempurna. Rafi lahir dalam usia kandungan 39 minggu melalui persalinan normal dengan berat badan 2,2 kg. Dokter mengatakan bahwa kelainan ini memang sering dijumpai, namun kondisi Rafi lebih parah dari yang lainnya.

 

Rafi pun sempat menjalani operasi pembuatan 2 lubang di bagian perutnya untuk pembuangan urine dan kotoran dan masih akan ada beberapa kali operasi lagi yang harus dijalani Rafi. Di antaranya, operasi penutupan kandung kemih dan pemotongan tulang panggul, karena posisinya tidak menutup. Untuk mencapai kesempurnaan organ, dokter mengatakan umumnya tindakan-tindakan ini perlu dilakukan hingga usia 40 tahun.

 

Kini, Rafi sudah berusia 3 tahun. Rafi masih bisa bertahan dengan kekurangannya dan tumbuh sehat. Berat badannya juga bertambah. Hal ini tentu merupakan sebuah keajaiban. Senyum dan mata Rafi hari ini seperti memberi pesan kalau ia memiliki cita-cita dan harapan. “Saya ingin menanamkan kepadanya bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan manusia. Saya akan memupuk rasa percaya diri Rafi. Dukungan penuh pada Rafi akan membuatnya semakin semangat menjalani hidup,” ungkap Lyra, ibu 2 anak itu.

 

Di Amerika Serikat, kelainan ini muncul pada 1 dari 250.000 kelahiran. Kondisi ini juga dikenal dengan OEIS Syndrome. Anak dengan kelainan ini juga biasanya mengalami spina bifida atau kelainan tabung saraf yang terjadi saat kelahiran yang berpengaruh pada perkembangan tulang belakang. Hal ini juga memicu timbulnya cacat fisik pada anak.

 

Ekstrofi kloaka umumnya bisa dideteksi sejak kehamilan lewat pemeriksaan USG. Sebagai penanganan, anak dengan kelainan ini akan menjalani sejumlah operasi untuk memperbaiki ketidaksempurnaan organnya. Operasi biasanya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan urgensi dari fungsi organ yang tidak sempurna. (OCH/Aulia/DC/Dok. Pribadi)