Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kelola Diabetes Selama Ramadan

Kelola Diabetes Selama Ramadan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Marhaban, Ya Ramadan!  Bulan puasa yang dinanti segera tiba. Semua umat muslim menyambutnya dengan penuh suka cita. Menjalankan ibadah puasa di bulan suci ini memang selalu dinanti, termasuk mereka yang mengidap penyakit kronik, seperti diabetes. Tidak ada waktu yang boleh dilewatkan oleh pengidapnya untuk tidak mengelola diabetes mereka dengan baik, termasuk selama berpuasa agar mampu melakukan ibadah tersebut dengan nyaman.

 


Berpuasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Muslim. Namun, ada beberapa pengecualian pada pengidap diabetes (diabetesi) untuk tidak berpuasa. Meski sebagian besar diabetesi tetap ingin berpuasa karena berbagai faktor, misalnya alasan religius, tetapi perlu diperhatikan beratnya diabetes yang diderita dan pengobatan yang dijalani. “Karena sampai saat ini belum ada panduan untuk hal tersebut, maka cara pengobatan sering diubah sendiri oleh dokter. Hal ini dapat mengakibatkan risiko komplikasi, seperti hipoglikemia ataupun hiperglikemia, dehidrasi, ketoasidosis, serta trombosis,” ujar Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD, KEMD dalam acara peluncuran Managing Diabetes During Ramadan Map baru-baru ini di Jakarta.

 


Para diabetesi diimbau untuk dapat mengelola diabetes mereka secara mandiri, misalnya dengan memeriksa gula darah beberapa kali dalam sehari, khususnya pada DM tipe 1 dan 2 yang menjalani terapi insulin, agar dapat mengetahui risiko yang akan terjadi dan cara mengantisipasinya. Selain itu, diabetesi dianjurkan untuk sahur saat mendekati imsak, mengubah jadwal, jumlah, dan jenis makanan. Selain penyesuaian dengan dosis obat dan insulin, perlu diatur pembagian porsi makan dari total kebutuhan kalori per hari, yaitu 50 persen saat sahur, 40 persen saat berbuka, dan 10 persen setelah tarawih.

 

Hal-hal lain yang juga penting adalah memperhatikan jumlah kalori dalam setiap jenis makanan, memperhitungkan kandungan kalori setiap akan mengonsumsi makanan, tetap mentaati jumlah, jenis, dan jadwal makan, serta menghitung jumlah kalori per hari. (Dian/Dok. M&B UK)