Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selain motorik halus dan kasar, motorik oral atau kemampuan oromotor Si Kecil juga harus dirangsang. Hal ini diperlukan untuk melatih kelancaran berbicara, serta mengoordinasikan kegiatan mengisap, menelan, dan bernapasnya. Yuk, kita lihat bagaimana perkembangan oromotor Si Kecil sesuai tahapan tumbuh-kembangnya!
0-3 Bulan
Saat baru lahir, bayi diberi refleks sebagai bekal untuk mempertahankan hidupnya. Salah satu kemampuan refleks tersebut adalah aktivitas oral, seperti ketika Anda menempelkan jari di pipi kanan, ia akan menoleh ke kanan. Si Kecil juga memiliki refleks menelan yang didahului dengan pengisapan. Di usia ini, gerakan rahang, lidah, dan bibirnya masih merupakan satu kesatuan, tidak bergerak sendiri-sendiri.
4-6 Bulan
Pada usia ini, Si Kecil sedang mengalami proses peralihan dari mengonsumsi ASI saja hingga ditambah MPASI. Awalnya, ia mengalami kesulitan menelan makanan, namun ia akan belajar menyedot makanan dan menelannya. Rahang, lidah, dan bibirnya masih bergerak sebagai satu kesatuan. Anda juga akan mendapati Si Kecil kerap menjulurkan lidahnya.
7-9 Bulan
Si Kecil mulai terbiasa dengan makanan padat. Ia akan belajar mengatupkan mulut dari samping dan bagian ujung bibir, serta bisa menggerakkan rahang secara independen. Artinya, jika rahangnya bergerak, lidah dan mulutnya tidak otomatis ikut bergerak. Ia juga sudah bisa mengambil makanan dari sendok dengan bibir atasnya dan 'menyapu' makanan dengan bibir bawahnya. Anda pun bisa mulai mengajarinya minum dari gelas atau cangkir.
10-12 Bulan
Si Kecil sudah semakin lancar minum dari gelas. Gerakan rahang yang naik-turun saat minum dari gelas juga sudah mulai berkurang. Ia mulai menggunakan gigi seri untuk membersihkan bibir bagian depan dan mampu menutup mulut setelah menelan makanan atau air minum. Gerakan mengunyahnya juga sudah terkontrol. (Lydia Natasha Hadiwinata/DC/Dok. M&B UK)