Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Jenis penyakit jantung ternyata beragam, bukan hanya jantung koroner. Salah satu penyakit jantung yang banyak dijumpai adalah penyakit jantung yang terjadi pasca kehamilan atau biasa disebut kardiomiopati peripartum. Penyakit gagal jantung kongestif ini biasanya terjadi pada bulan terakhir kehamilan atau dalam 5 bulan setelah melahirkan tanpa diketahui penyebabnya.
Menurut dr. Hardjo Prawira, Sp.PD, KKV, spesialis kardiologi–vascular OMNI Hospital Pulomas, kardiomiopati peripartum diduga terjadi karena gizi buruk saat hamil, sehingga pembentukan otot jantung tidak baik. Penyakit ini juga diduga paling banyak menyerang ibu peminum alkohol atau perokok dan ibu dengan kelainan hormonal atau imunologi. Selain beberapa faktor tersebut, kardiomiopati peripartum juga bisa terjadi pada ibu yang hipersensitif dengan autoimun.
“Pada dasarnya, bayi adalah benda asing dalam tubuh ibu. Jika terjadi reaksi antigen dan antibodi pada ibu, otot jantung bisa mengalami kerusakan, sehingga fungsinya menurun. Pada kasus ini, ibu harus menjalani persalinan Caesar. Namun, semua faktor itu masih belum bisa dipastikan kebenarannya, karena masih berupa dugaan,” tutur dr. Hardjo.
Gejala kardiomiopati peripartum sendiri tergantung dari tingkat keparahan masalah otot jantung ibu. “Gejalanya bisa sesak saat beraktivitas dan mudah lelah bahkan saat berjalan kaki. Mengingat penyakit ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya, maka antenatal care atau pemeriksaan kehamilan menjadi sangat penting. Ibu harus melakukan pengecekan rutin,” lanjut dr. Hardjo. Umumnya, gejala ini baru diketahui pada kehamilan trimester akhir. Jika ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, kardiomiopati peripartum bisa dideteksi dan ditangani lebih dini. (Aulia/DC/Dok. M&B)