Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Sementara dalam proses pemberian stimulasi, pola asuh Anda perlu disesuaikan dengan gaya belajar Si Kecil agar prosesnya lebih mudah. Dengan mengenali gaya belajarnya, Anda akan lebih mudah memilih stimulasi yang dapat mengembangkan kecerdasannya.
Menurut Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi, Ketua Program Studi Psikologi Terapan, Fakultas Psikologi UI, gaya belajar dan pola asuh orangtua sangat penting untuk kesuksesan seorang anak. “Orangtua perlu mengetahui apa yang disukai anaknya dan kemampuan apa yang paling menonjol. Kemampuan tersebut kemudian harus distimulasi sesuai gaya belajarnya, agar ia lebih cepat dan mudah menyerap informasi,” tutur psikolog yang akrab disapa Bunda Romi itu. Ada 3 macam gaya belajar anak yang perlu diketahui, yakni:
1. Gaya Belajar Visual
Anak yang memiliki gaya belajar visual cenderung menggunakan indra penglihatan untuk menyerap informasi dari lingkungan. Anak dengan gaya belajar visual bisa distimulasi melalui gambar-gambar menarik. Jika masih balita, ia juga dapat belajar dari ekspresi orangtuanya.
2. Gaya Belajar Auditory (Listener)
Anak dengan gaya belajar ini cenderung menyerap informasi dari lingkungannya melalui indra pendengar. Banyak anak Indonesia yang memiliki gaya belajar ini, karena kebiasaan yang diterapkan di banyak sekolah. Anda bisa menstimulasinya melalui lagu atau irama, serta dengan membacakan dongeng.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Anak dengan gaya belajar ini menyerap lebih banyak informasi jika menggunakan indra peraba. Karenanya, ia selalu membutuhkan alat peraga saat sedang belajar atau sesuatu yang bisa diamati dan disentuh. (Aulia/DC/Dok. M&B)