Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Katarak juga Bisa Menyerang Bayi

Katarak juga Bisa Menyerang Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, seperti halnya gigi, kesehatan mata Si Kecil juga harus diperiksa sejak dini, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Menurut dr. Ferdiriva, Sp.M, Kepala Klinik Jakarta Eye Center Cibubur, pemeriksaan mata dapat dilakukan sejak anak masih bayi.

 

Setelah anak berusia 1 tahun, pemeriksaan mata pun perlu dilakukan secara rutin. Pada usia tersebut, gangguan mata yang biasanya terjadi sudah bisa diketahui. Apa saja gangguan mata apa yang mungkin terjadi kepada Si Kecil, berikut penjelasannya.

 

  • Mata Malas atau ambliopia yaitu kondisi penglihatan anak yang kurang jernih dan sulit dikenali orangtua, karena tidak menimbulkan gejala dan anak pun jarang mengeluhkan kondisi tersebut. Apabila tidak dideteksi sejak dini, dapat berubah menjadi gangguan mata permanen.

 

  • Strabismus atau mata juling adalah kondisi kedua mata tidak sejajar dan tidak tertuju pada 1 objek. Penyebab juling belum diketahui secara pasti, namun diduga karena faktor genetik, lahir perematur, kelainan saraf pusat, riwayat trauma di kepala, dan kejang. Untuk mengatasi gangguan mata ini perlu dilakukan terapi dan operasi strabismus dengan pembiusan umum pada anak-anak.

 

  • Katarak tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga mengalaminya. Bayi yang lahir prematur, ibu terkena rubella atau toksoplasma akan memperbesar kemungkinan bayi lahir dengan gejala katarak. Kabar baiknya, gelala katarak pada anak-anak dapat dideteksi sejak dini, seperti tampak ada keputihan di pupil, bola mata tampak tidak seimbang, dan mudah merasa silau jika terpapar cahaya matahari. (Meiskhe/DC/Dok. M&B UK)