Type Keyword(s) to Search
BABY

Trauma Lahir (2): Pada Kepala Bayi

Trauma Lahir (2): Pada Kepala Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Trauma lahir terjadi ketika bayi mengalami cedera saat dilahirkan. Cedera ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari posisi dan berat bayi hingga tenaga medis yang membantu persalinan. Ada beberapa jenis trauma lahir yang kerap ditemukan pada kepala bayi. Berikut di antaranya. 

 

Caput Succedaneum

Caput ini berupa busung (edema) pada bagian tertentu di kepala yang disebabkan oleh penekanan pada bagian tersebut saat persalinan per vaginam. Sehingga kulit kepala terlihat sedikit menonjol ke luar. Caput umumnya tidak terlalu berbahaya dan akan menghilang (kempes) dengan sendirinya, paling cepat dalam waktu 48 jam pertama setelah lahir. Jadi, untuk jenis trauma ini, tidak diperlukan tindakan medis.

 

Cephalhematoma

Cedera ini merupakan akumulasi pendarahan di bawah area periosteum (lapisan membran di permukaan luar tulang) pada bagian parietal (dinding luar) tulang tengkorak. Bayi dengan Cephalhematoma akan tampak seperti benjolan berukuran kecil hingga sedang di bagian permukaan tulang kepalanya, tidak keras, dan akan menjadi fluktuatif (berubah bentuk) pada beberapa jam setelah lahir. Cedera ini bisa terjadi pada persalinan normal atau persalinan yang dibantu dengan alat lahir. Cephalhematoma tidak perlu diterapi dan dapat hilang sendiri dalam waktu 3 bulan. Jenis trauma ini tidak perlu pula dilakukan aspirasi (penyerapan darah), karena akan menyebabkan infeksi bahkan dapat menimbulkan kuning pada bayi. Kuning pada bayi bisa ditangani dengan fototerapi. (Rosa/OCH/Dok. M&B UK)