Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Dukungan Moril Bagi Anak-anak Penderita Kanker

Dukungan Moril Bagi Anak-anak Penderita Kanker

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bagi sebagian orang kehilangan rambut mungkin tidak menjadi masalah. Namun bagi para penderita kanker yang harus mengalami kebotakan akibat pengobatan kemoterapi, hal itu tidaklah mudah, terutama bagi anak-anak. Karenanya, sebagai bentuk dukungan moril sekaligus menggalang dana bagi mereka, gerakan Shave for Hope kembali diadakan pada 6 September lalu.

 

Shave for Hope sebelumnya sudah pernah dilakukan pada 2012 dan 2013. Setiap orang yang mengikuti aksi sosial ini akan dicukur rambutnya, atau dipotong pendek bagi wanita, dan dihargai Rp 100.000 oleh para donator. Uang yang terkumpul kemudian akan didonasikan kepada anak-anak penderita kanker melalui Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI).

 

“Tahun 2014 kita break karena ada kampanye pemilihan presiden. Jadi kami memilih istirahat dulu. Tujuan dari aksi ini ialah kita ingin memfasilitasi masyarakat melakukan aksi sosial yang mudah. Tidak sulit, kok, hanya tinggal mencukur rambutnya saja. Kita juga ingin menggalang dana, karena yang paling krusial adalah dana. Inilah yang setiap menit dibutuhkan oleh adik-adik penderita kanker,” ujar Steny Agustaf Rahman selaku penggagas Shave for Hope.

 

Bertempat di Avenue of Stars Lippo Mall Kemang, Shave for Hope ditargetkan diikuti oleh 5.000 orang dan akan mengumpulkan Rp 500 juta donasi. Tidak ketinggalan, sejak 11 Agustus lalu aksi ini ini juga diikuti oleh orang-orang terkenal melalui program #BotakinSeleb di media sosial, seperti Indra Bekti, Sogi Indra Dhuaja, Tora Sudiro, Danang Postman, Adit Insomnia, Ananda Omesh, Betrand Antolin, Rhesa (Endah N Rhesa), Asty Ananta, Jenny Jusuf, dan Alexander Thian.

 

Aksi yang tahun ini digalakkan dengan slogan “Be the hero, be the hope!” pun mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan, termasuk psikolog Tika Bisono. Ia mengaku senang Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) yang diketuai Lanang Ariwibowo masih tetap semangat membantu anak-anak penderita kanker hingga saat ini.

 

“Melihat besarnya jumlah dukungan tentu akan membuat anak penderita kanker berbesar hati dan tetap bisa tersenyum. Dan semua ini bisa diperoleh dari keluarga, relawan, para ahli, dan pemerhati. Buatlah diri kita bermakna bagi mereka dalam porsi sekecil-kecilnya sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya perjuangan mereka melawan kanker,” ujarnya pada konferensi press Shave for Hope pada Kamis (03/09) di Jakarta. (Sagar/DT/Dok. YPKAI)