Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pendengaran bayi berfungsi untuk memberikan informasi mengenai dunia di sekitarnya. Hal ini juga akan mengasah kemampuan berbahasa dan menstimulasi otaknya. Sesaat setelah dilahirkan, Si Kecil harus melakukan tes pendengaran untuk mengetahui ada masalah atau tidak dengan indranya itu.
Setelahnya, dokter harus tetap memeriksa kondisi pendengaran setiap kali ia melakukan kunjungan. Jika Si Kecil mengalami masalah pendengaran, ia biasanya tidak merespons suara atau mengalami keterlambatan bicara. Anda pun harus segera konsultasi ke dokter, apabila merasa ada yang tidak beres dengan pendengarannya. Berikut milestones pendengaran menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD).
0-3 Bulan
Si Kecil akan terkejut mendengarkan suara kencang, serta tampak tenang dan diam saat mendengar suara lembut. Ia pun akan langsung terlihat tenang ketika sedang menangis dan mendengar suara Anda. Tidak ketinggalan, Si Kecil juga mampu menolehkan kepala dan tersenyum saat Anda berbicara kepadanya.
3-6 Bulan
Pada masa ini Si Kecil mulai merespons kata “tidak” dan perubahan intonasi suara. Ia akan menoleh jika ada suara yang baru didengarnya dan meniru suaranya sendiri. Ketika mendengar suara yang kencang dan berisik, ekspresinya pun akan berubah ketakutan.
6-10 Bulan
Si Kecil sudah mulai merespons jika namanya dipanggil, mendengar dering telepon dan orang berbicara, meskipun suaranya tidak terlalu kencang. Bahkan, ketika Anda memintanya untuk datang, ia akan meresponsnya dengan ucapan! Ia pun mulai mengerti beberapa kata benda dan menatap objek ketika seseorang membicarakannya. (DC/Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)
Untuk informasi lebih lanjut seputar perkembangan pendengaran bayi, lihat di Majalah Mother&Baby Indonesia edisi Agustus 2015 ya, Moms!