Type Keyword(s) to Search
BABY

Jika Si Kecil Alergi Susu Sapi

Jika Si Kecil Alergi Susu Sapi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Jika ibu tidak dapat memberikan ASI ekslusif kepada bayinya, terpaksa digantikan dengan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Namun, ternyata ada anak yang hipersensitif terhadap jenis susu ini.

Menurut DR. dr. Zakiudin Munasir sp(A)K, konsultan ahli imunologi RSCM di Indonesia, 1 dari 25 anak menderita alergi terhadap protein susu sapi. Gejala yang ditimbulkan, kata dr. Zaki, bisa dilihat dari perubahan kulit dan saluran napas. Namun seringkali, alergi ini cukup sulit didiagnosa karena kurangnya pengetahuan orangtua. Oleh karena itu, para orangtua perlu mengenali gejalanya.

Seperti dipaparkan oleh dr. Zaki, dalam diskusi NutriTalk bertema Nutrisi Awal Kehidupan untuk Atasi Dampak Jangka Panjang Alergi pada Anak pada 7 Agustus lalu, gejalanya sebagai berikut:

 

Gejala pada kulit

 

  • Bentol merah gatal
  • Gejala dermatitis atopik yang sering muncul pada anak alergi
  • Bentol merah berisi cairan
  • Kulit kering dan gatal yang sering muncul pada anak yang alergi
     

 

Gejala saluran napas

 

  • Bersin bersin disertai gatal di hidung
  • Hidung tersumbat
  • Ingus encer
  • Batuk berulang
  • Gejala asma (sesak napas) dan napas berbunyi

 

Alergi terhadap susu sapi biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun, sehingga disarankan pada usia tersebut selain menghindari pemberian susu sapi, juga produk turunannya seperti keju dan yogurt.

Jika sudah demikian, menurut dr. Zaki, anak dapat diberikan protein susu sapi yang sudah dipecah satau susu terhidrolisis seperti Partially hydrolyzed formula (PHF), Extensive hydrolyzed formula (EHF), dan asam amino. Namun kendalanya adalah rasa yang tidak enak dan mahal sehingga banyak orangtua yang mencoba hal lainnya, yaitu menggantinya dengan susu soya.

Susu soya aman dikonsumsi bayi dan rasanya cukup enak sehingga mudah diterima bayi. Selain itu, beberapa studi telah menunjukkan bahwa bayi yang mengonsumsinya tetap bertumbuh normal dan perkembangannya tidak berbeda dengan anak yang mengonsumsi susu lainnya.

 

RELATED VIDEO: Ask the Expert, Alergi pada Anak

 

(Meiskhe/DT/dok.M&B UK)