Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ternyata bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami stres. Bayi pun bisa. Biasanya bayi stres karena kebutuhannya tidak terpenuhi, seperti ingin digendong, merasa lapar, bosan, atau mengalami sakit tertentu. Jika sudah begini, ia bisa menjadi sangat rewel, terus menerus menangis, dan gelisah. Stres dapat mengganggu tumbuh-kembangnya. Lakukan langkah berikut untuk mengurangi dampak buruk stres pada bayi.
1. Pastikan Anda memenuhi kebutuhan dasar Si Kecil, seperti makan, minum susu, kebersihan popok, dan rasa nyaman. Bila kebutuhan ini terpenuhi dengan baik, misalnya Anda mengganti popok basahnya dengan yang baru, percayalah, Si Kecil akan merasa tenang dan nyaman. Hal ini juga termasuk merespons dengan cepat ketika bayi menangis. Bayi berkomunikasi dengan cara menangis. Mungkin awalnya, Anda akan kewalahan untuk menerjemahkan arti tangisan Si Kecil. Namun seiring waktu dan insting keibuan Anda yang semakin kuat, Anda akan mengerti apa maksud tangisan Si Kecil.
2. Bayi, terutama newborn, sangat suka digendong. Selain menjadi media untuk mempererat bonding Anda dengannya, menggendong juga menjadi salah satu cara menenangkan Si Kecil. Ketika Anda menggendong Si Kecil, detak jantungnya akan lebih teratur. Tangisannya pun akan berkurang.
3. Berikan pijatan lembut dan nyaman untuk Si Kecil ketika ia merasa stres. Penelitian telah membuktikan bahwa pijatan mampu membuat kualitas tidur Si Kecil lebih baik, menghilangkan stres, dan memperkuat bonding ibu dan anak. (M&B/ Dok. M&B UK)
- Tag:
- bayi stres
- menangis
- rewel