Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak wanita pencinta kopi yang langsung berhenti minum kopi saat tahu dirinya hamil, karena khawatir meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. Namun menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), mengonsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari ternyata tidak akan menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Jumlah tersebut setara dengan segelas kopi ukuran 350 ml. Tetapi, para peminum kopi perlu menyadari bahwa jumlah kafein dalam setiap jenis minuman kopi berbeda-beda. Misalnya, dalam segelas kopi seduh ala kedai kopi ternama ukuran grande (sekitar 470 ml), kandungan kafeinnya sekitar 320 mg. Sementara segelas teh ukuran 237 ml dan sebotol minuman ringan ukuran 355 ml, memiliki kandungan kafein sekitar 50 mg. Sedangkan sebatang cokelat ukuran 55 gr, memiliki kandungan kafein kurang dari 35 mg.
Para peneliti ACOG membuat pernyataan tersebut berdasarkan serangkaian penelitian yang melihat efek kafein pada kehamilan. Mereka juga mempelajari dampak kafein terhadap risiko gangguan pertumbuhan janin selama kehamilan. Meski tidak ada bukti nyata bahwa kafein dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan janin, ACOG menyatakan perlu diadakan lebih banyak penelitian lagi untuk melihat kolerasi di antara keduanya.
Jika Anda pencinta kopi dan sedang hamil, Anda pun disarankan untuk meminum kopi tidak lebih dari 1 gelas berukuran 250 ml dengan kandungan kafein sekitar 100 mg. Minum 2 cangkir teh hijau atau teh hitam per hari pun masih ada dalam batasan aman bagi ibu hamil. (Theresia Widiningtyas/DC/Dok. M&B)