Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat berpuasa ada sebagian orang sering malas melaksanakan sahur karena harus menyiapkan makanan dalam waktu singkat dan merasa memotong waktu tidur mereka. Padahal, sahur sangat diperlukan supaya tubuh tetap berenergi menjalani aktivitas seperti biasa hingga waktu berbuka kelak.
Karena alasan praktis, mi instan pun jadi pilihan menu sahur. Namun apakah ini baik dikonsumsi untuk Anda dan keluarga? Menurut Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, dalam acara Sequis "Kiat Berpuasa Pasca Sakit", hal itu sah-sah saja asal ada syaratnya.
“Mi instan itu kan, sumber karbohidrat karena dibuat dari tepung. Namun, karena serat yang terkandung di dalamnya sangat sedikit, pengonsumsian dalam jangka waktu panjang dengan jumlah yang berlebih akan bertendensi menjadi obesitas, terutama pada anak-anak. Akibat terlalu sering mengonsumsi mi instan dalam jangka panjang ialah dapat mengalami hipertensi,” ujar Rita.
Selain itu kandungan natrium di dalam bumbu mi instan sangat tinggi, yaitu sekitar 800 mg. Padahal, dalam sehari orang dewasa hanya membutuhkan 2.000 mg natrium dan pada anak-anak hanya dibutuhkan 1.200-1.500 mg saja.
Rita pun menyarankan, “Jika ingin mengonsumsi mi instan baik saat sahur atau pada hari-hari biasa, usahakan untuk tidak menggunakan bumbunya atau hanya gunakan setengahnya saja. Jangan lupa tambahkan sayur ke dalamnya, karena kalium yang terdapat di dalam sayur berfungsi sebagai penyeimbang. Setelah itu, makanlah satu buah.” (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)