Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Perkembangan Anak Usia Sekolah (2): Linguistik dan Emosional

Perkembangan Anak Usia Sekolah (2): Linguistik dan Emosional
kid

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memasuki usia taman kanak-kanak, sekitar 5 tahun, ada banyak perkembangan, baik dari segi fisik maupun sikap, yang akan ditunjukkan Si Kecil. Namun, banyak pula tantangan yang harus ia hadapi untuk menjelajahi dunia yang lebih luas. Ia akan memiliki rutinitas baru, belajar bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah, dan sebagainya. Anda pun harus siap kalau Si Kecil mulai menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah. Meski setiap anak unik dan memiliki perkembangan berbeda-beda, ada baiknya Anda memahami beberapa hal penting yang biasanya terjadi pada anak di usia ini.

 

Perkembangan Linguistik
Untuk kemampuan bicara, Si Kecil tentunya sudah bisa melafalkan setiap kata secara jelas. Tetapi, Anda akan dibuat terheran-heran dengan gaya bicaranya yang tampak seperti orang dewasa, karena ia memang  senang mengamati orang di sekitarnya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berbicara. Si Kecil pun sudah bisa merangkai kalimat dengan sangat baik dan mampu mengungkapkan suatu cerita. Ada lebih dari 2000 kata yang telah dipahaminya pada masa ini.

 

Perkembangan Emosional
Perkembangan emosi Si Kecil sangat terasa di sini, ia juga sudah mengerti pentingnya berempati dan bersimpati kepada orang lain. Saat ada temannya yang murung, ia akan menghampirinya dan berkata, “Kamu kenapa, kok sedih? Ayo kita main!”. Namun ketika Si Kecil marah kepada Anda, dengan lugas ia akan mengucapkan, “Aku marah sama mama!”.

 

Selain itu, Si Kecil akan mulai mengkritik tingkah laku orang lain yang dirasa tidak sesuai dan salah. Ia pun akan melakukan hal yang sama pada dirinya. Saat melakukan kesalahan atau merasa tidak menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, ia akan merasa kesal sendiri. Di sinilah, peranan Anda sebagai orangtua sangat dibutuhkan untuk menenangkan dan memberi motivasi kepadanya.

 

Sikap mandiri Si Kecil pun semakin terasa, seiring dengan keinginannya untuk menentukan sendiri pakaian mana yang mau dikenakan atau makanan apa yang akan dikonsumsinya. Namun, tidak berarti ia tak mau lagi bermanja-manja dengan Anda. Ia masih terus membutuhkan kenyamanan dan sesekali tetap ingin diperlakukan seperti ‘bayi’ oleh Anda. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)