Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Seperti diketahui, masalah gizi yang kerap muncul di Indonesia adalah gizi buruk dan gizi lebih. Namun, nyatanya angka penderita gizi berlebih jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 52,6 persen, jika dibandingkan dengan gizi buruk yang hanya 19,6 persen saja. Masalah gizi lebih dan ditambah kurang berolahraga akhirnya mengakibatkan seseorang di usia produktif sudah mengalami obesitas serta penyakit degeneratif.
“Penyakit degeneratif adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan pada sel yang berdegenerasi. Jaringan dan organ dalam tubuh terdiri dari sel-sel, sehingga kalau mengalami kerusakan, organ itu pun akan mengalami kerusakan dan fungsinya akan semakin menurun. Jika dulu menyerang saat seseorang memasuki usia tua, sekarang sudah menyerang orang-orang muda. Penyakit degeneratif antara lain terdiri dari diabetes, obesitas, jantung koroner, stroke, osteoprosis, alzheimer, kanker, dan parkinson,” ungkap DR. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK., Dokter Spesialis Gizi Klinik.
Saat ini penderita penyakit degeneratif semakin meningkat di dunia. Data dari RISKESDAS menunjukkan bahwa penderita penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, serta stroke terus bertambah. Selain pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik, tingkat stres yang tinggi, kurang istirahat, maupun polusi pada lingkungan, terutama asap rokok, juga dianggap dokter Inge berperan besar bagi seseorang terkena penyakit degeneratif. (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)