Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi pun Butuh Cukup Cairan

Bayi pun Butuh Cukup Cairan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Cairan memegang peranan vital bagi kesehatan manusia, mulai usia bayi hingga dewasa. Kekurangan sedikit cairan saja, bisa menyebabkan masalah kesehatan. Jadi, pastikan Si Kecil mendapat asupan cairan yang cukup tiap harinya!
 

Tahukah Anda bahwa air merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh? Air memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai pelarut dalam proses pencernaan, sebagai pelumas dan bantalan pada sendi, sebagai media transportasi dalam sistem pernapasan, dan sebagai media pengeluaran racun dan produk sisa metabolisme lainnya. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan membuat hidup lebih sehat dan nyaman.

 

Air untuk Si Kecil
Kebutuhan air untuk anak dapat diperoleh dari ASI, susu, air putih, dan sari buah. Dokter Sudung O. Pardede, Sp.A(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa kebutuhan air untuk bayi usia 0-6 bulan, hanya disarankan diperoleh dari ASI tanpa tambahan air putih atau air jenis lainnya. Sedangkan untuk anak di atas usia 6 bulan, pemberian ASI dapat ditambahkan dengan air putih dan sari buah.

 

Dokter. Sudung lebih lanjut menjelaskan, “Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dengan orang dewasa dalam hal cairan tubuh. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme, dan derajat kematangan sistem pengaturan air. Faktor-faktor ini yang membuat kebutuhan cairan bayi lebih tinggi dibandingkan rentang usia lainnya.”

 

Metabolisme dan kecepatan siklus air dalam tubuh bayi sangat tinggi, yaitu 5 kali lipat per kilogram berat badan dibandingkan orang dewasa. Mengapa? Karena kerja beberapa organ vital bayi masih belum sempurna, seperti ginjal dan detak jantung yang lebih cepat dibandingkan anak dan orang dewasa.

 

Bayi juga memiliki jaringan lemak yang lebih sedikit dibanding orang dewasa, sehingga membuat komposisi air dalam tubuh bayi cenderung lebih banyak. Jumlah cairan dalam tubuh memang berbanding lurus dengan jumlah massa otot (semakin banyak massa otot, semakin banyak air dalam tubuh), dan berbanding terbalik dengan kandungan lemak (semakin banyak kandungan lemak tubuh, semakin sedikit jumlah airnya). Banyaknya cairan dalam tubuh turut menentukan banyaknya kebutuhan asupan cairan sehari-hari.


Perbedaan metabolisme dan komposisi inilah yang membuat Si Kecil lebih rentan terkena dehidrasi dibanding orang dewasa. Dehidrasi dapat berakibat fatal bagi tubuh, mulai dari gangguan konsentrasi, gangguan fungsi organ tubuh, sampai kematian. Jadi, diperlukan asupan cairan yang cukup bagi bayi agar terhindar dari bahaya dehidrasi. (OCH/ Dok. M&B UK )