Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Menyusui Cegah Risiko Kanker Payudara

Menyusui Cegah Risiko Kanker Payudara

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menyusui memang memberi sejuta manfaat. Bukan hanya bagi Si Kecil, tetapi juga untuk sang ibu. Sebuah penelitian dari Inggris mengungkapkan bahwa menyusui dapat menekan risiko kematian wanita akibat kanker payudara, hingga 30 persen.

 

Para ilmuwan percaya bahwa efek ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen, yang dikenal sebagai pemicu kanker. Namun, meskipun keajaiban menyusui yang dapat mencegah kanker payudara ini telah lama ditemukan sebelumnya, studi kali ini menunjukkan sejauh mana kemampuan menyusui dalam mencegah tumor kanker tumbuh kembali.

 

Bangsa Inggris merupakan salah satu negara dengan jumlah ibu menyusui paling kecil di Eropa. Data yang dikutip dari sumber Daily Mail, hanya 1 dari 100 wanita yang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, tanpa menggunakan susu formula.

 

Melihat fenomena itu, para peneliti Amerika Serikat mencoba meneliti sekitar 1.636 wanita pasien kanker payudara melalui survei. Dalam kuesioner yang dibagikan, para responden juga ditanyakan apakah mereka menyusui di masa lalu. Ketika mereka menganalisis hasilnya, para peneliti menemukan bahwa menyusui melindungi seseorang dari faktor kanker payudara yang paling umum sekalipun, kecuali dalam beberapa kasus langka. Hal ini tentu membawa pengaruh sebesar 40 persen dari 50.500 kasus kanker payudara baru yang terdiagnosa di Inggris setiap tahunnya.

 

Penelitian yang diterbitkan dalam sebuah Jurnal Nasional Studi Kanker di Inggris juga menemukan bahwa semakin lama wanita menyusui, efek pencegahan kanker ini akan semakin kuat. "Ini adalah studi pertama kami yang menemukan bahwa riwayat menyusui membawa efek pada pencegahan kambuhnya kanker, dengan subtipe tumor. Efek perlindungan ini bahkan akan lebih kuat untuk wanita yang memiliki riwayat menyusui selama enam bulan atau lebih," jelas Marilyn Kwan, ilmuwan dari Permanente Division of Research Kaiser di Oakland, California.

 

Sebelumnya, lembaga kesehatan dunia WHO telah merekomendasikan agar seorang ibu baru menyusui secara eksklusif selama 6 bulan. Selain melindungi dari kanker, sejumlah penelitian juga menjukkan bahwa menyusui membawa manfaat kesehatan lain bagi ibu maupun bayi. Bayi yang kurang asupan ASI juga dapat memiliki sistem imun yang lebih rendah, sehingga rentan terhadap infeksi dan alergi.

 

Bagi ibu, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan pasca kehamilannya, karena saat memproduksi susu, kalori pun ikut terbakar secara ekstra. Menyusui juga memungkinkan ibu membangun ikatan lebih dekat dengan anak. (Aulia/DT/dok.M&B)