Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Risiko Persalinan Caesar

Risiko Persalinan Caesar

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat ini, operasi caesar banyak dijalani ibu saat melahirkan. Persalinan melalui operasi caesar seakan sangat mudah menjadi pilihan saat ini. Namun, perlu Anda ketahui bahwa operasi caesar ini tentu memiliki banyak risiko, terutama bagi kesehatan sang ibu.

 

Lembaga PBB baru-baru ini memperingatkan para dokter agar berhati-hati dalam memutuskan persalinan caesar kepada para ibu yang akan melahirkan. Menurut mereka, kesehatan sang ibu dan bayinya akan lebih berisiko dengan bila terlalu mudah dalam membuat keputusan untuk melakukan operasi caesar.

 

Pihak PBB mengatakan, para dokter sebaiknya mengikuti prosedur, dengan hanya melakukan operasi caesar ketika benar-benar diperlukan karena alasan medis yang kuat, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi bahkan kematian.

 

Saat ini, lebih dari seperempat ibu melahirkan di Inggris melakukan operasi caesar, dan meningkat lebih dari 2 kali lipat sejak awal 1990-an. Fenomena tersebut terjadi akibat semakin banyaknya ibu yang sengaja memilih operasi caesar karena kekhawatirannya terhadap persalinan normal.

 

Namun, para ahli dari WHO, mengatakan angka operasi caesar yang dilakukan ibu melahirkan ini idealnya harus berada di angka 10 hingga 15 persen, karena bahaya dan biaya yang ditimbulkan dari caesar bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

 

“Meskipun dapat menyelamatkan nyawa ibu, operasi caesar sering dilakukan tanpa kebutuhan medis yang jelas, hal ini membuat ibu dan bayi mereka berisiko mengalami masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang," ungkap pihak PBB dalam pernyataan resminya, seperti di lansir dari Daily Mail.

 

Mereka juga menambahkan bahwa prosedur pada operasi caesar dapat menyebabkan komplikasi, kecacatan, atau bahkan kematian. Operasi caesar juga menghabiskan biaya kesehatan yang cukup banyak, dibandingkan persalinan normal.

 

Namun, pada 2011 sebuah lembaga kesehatan di Inggris, National Institute for Clinical Excellence (NICE) sempat mengeluarkan rekomendasi revisi peraturan yang memungkinkan wanita untuk melakukan operasi caesar jika mereka sangat cemas terhadap persalinan, atau disebut sebagai tokophobia. Wanita juga disarankan untuk merencanakan caesar jika mereka memiliki masalah persalinan sebelumnya, lebih dari usia 40, atau memiliki kondisi medis seperti asma, diabetes, dan  depresi. Namun, WHO memperingatkan semua dokter untuk lebih memerhatikan risikonya. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa sebanyak 1 dari 10 operasi caesar menyebabkan infeksi. (Aulia/DT/dok.Daily Mail)