Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Diabetes tak pandang bulu dan bisa menyerang siapa saja. Menurut data International Data Federation (IDF), kini penderita diabetes melitus di Indonesia mencapai 9,1 juta orang dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Diabetes melitus atau kencing manis terjadi jika konsentrasi glukosa atau gula dalam darah melebihi jumlah normal. Jumlah normal jika dalam keadaan puasa pada pagi hari tak melebihi 100 mg/dL atau tak melebihi 200mg/dL dua jam setelah makan.
Menurut dr Achmad Rudijanto, penyakit diabetes terutama diabetes tipe 2 sangat rentan menyerang orang dengan gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Asupan kalori yang berlebihan tanpa diikuti dengan latihan fisik atau olahraga adalah salah satu pemicu penyakit gula ini. “Dalam satu sendok makan gula atau setara dengan 8 gram mengandung 32 kalori. Membakar satu kalori butuh 25 langkah, jadi jika 32 kalori Anda harus berjalan 800 langkah agar kalori tidak tertimbun dalam tubuh,” ujar Prof Rudi. Kelebihan asupan gula yang masuk ke dalam tubuh kerap disepelekan yang menjadi pemicu utama diabetes terutama pada zaman sekarang. “Sebaiknya mencegah daripada mengobati,” tuturnya.
Sementara dr Pradana Soewondo, ahli endokrinologi dari Universitas Indonesia mengungkap fakta jika diabetes bisa menyebabkan komplikasi seperti cuci darah, penyakit jantung, stroke sampai amputasi. Tren penyakit, yaitu diabetes tipe 2 yang dulunya hanya menyerang usia 40-an ke atas, ternyata sudah ditemukan pada usia muda 20-an. “Penyakit ini bersifat kronis dan progresif, membutuhkan penanganan panjang dan biaya yang mahal,” ungkapnya.
Ciri-ciri jika terkena diabetes yang mudah dikenali, kata Prof Pradana adalah sering buang air kecil, sering haus, dan berat badan turun. Jika telah bertambah parah sebaiknya penderita dibawa ke spesialis agar segera medapatkan penanganan. Penyakit ini juga rentan menyerang ibu hamil atau dikenal dengan sebutan diabetes gestasional namun akan kembali normal setelah persalinan. Oleh karena itu, saat hamil harus memperhatikan asupan kalori dengan benar, jika tidak dampaknya menurun juga pada bayi Anda. Jangan lupa juga untuk mengecek kadar gula darah. Mengutip Prof Pradana, "Menabunglah sekarang agar tak menjadi badai nantinya!" (Meiskhe/DT/Dok. Freedigitalphotos)
- Tag:
- diabetes