Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hormon oksitosin mungkin tidak asing bagi Anda. Hormon ini sering disebut sebagai hormon cinta, yang dapat mengurangi rasa cemas dan stres. Hormon ini juga menciptakan rasa nyaman, bergairah, empati, ikatan, dan seksualitas.
Oksitosin dilepaskan selama kehamilan dan persalinan, hingga pasca persalinan. Seorang ahli fisiologi dan hormon asal Inggris, Dr Kerstin Uvnas-Moberg, memelajari tentang hormon oksitosin dan bagaimana dampaknya selama lebih dari 30 tahun. Hasil penelitiannya mengulas tentang apa itu hormon oksitosin dan bagaimana cara kerjanya dalam tubuh Anda, seperti berikut.
1. Sumber Energi
Pada awal kehamilan, tingkat oksitosin Anda akan meningkat. Peningkatan ini juga ikut mengubah kondisi metabolisme sang ibu hamil, yang cenderung mengakibatkan pertambahan berat badan pada trimester pertama. Hal ini memberikan cadangan energi yang dapat digunakan ibu hamil nantinya ketika janin tumbuh lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak kalori.
2. Meningkatkan Keintiman
Pada trimester terakhir, tingkat oksitosin dalam darah Anda secara signifikan lebih tinggi daripada di trimester pertama. Kadar hormon oksitosin yang meningkat menyebabkan Anda menjadi lebih terbuka dalam hubungan Anda, dan lebih ramah berinteraksi dengan keluarga Anda. Anda akan lebih terbuka dan ramah secara sosial, dan lebih dekat dengan orang-orang yang bisa membantu Anda.
3. Meningkatkan Kepedulian
Oksitosin yang meningkat juga mendorong Anda untuk lebih berhati-hati pada tahap akhir kehamilan. Peningkatan hormon ini membuat Anda lebih berhati-hati tentang dunia di sekitar Anda, karena Anda akan lebih peduli dan peka terhadap kondisi bayi dan diri sendiri agar terlindungi.
4. Menyebabkan Kontraksi
Pada awal persalinan, lonjakan oksitosin dalam darah membantu merangsang kontraksi rahim. Frekuensi tersebut akan meningkat seiring dengan berlangsungnya persalinan, dan akan memuncak saat bayi Anda benar-benar lahir. Pelepasan oksitosin juga membantu mengurangi sensasi rasa sakit persalinan Anda.
5. Mengurangi Stres
Oksitosin terkait dengan sistem di otak yang membuat Anda merasa lebih baik, yang membantu mengurangi tingkat stres Anda setelah melahirkan, termasuk kelelahan.
6. Meningkatkan Ikatan
Ada alasan ilmiah mengapa ibu perlu melakukan kontak kulit dengan bayi mereka setelah lahir. Sentuhan adalah salah satu stimulator kuat dari hormon oksitosin. Dorongan hormon oksitosin membantu mempererat ikatan cinta dengan bayi Anda, dan mendorong keinginan untuk merawatnya.
7. Membantu Melupakan Ketidaknyamanan
Oksitosin membantu Anda melupakan ketidaknyamanan saat lahir. Hormon ini sedikit memiliki efek amnesia pada ibu, dengan menekan memori yang baru saja terjadi. Ibu menyusui yang melepaskan oksitosin dalam kadar tinggi, memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melupakan kelahiran yang traumatis.
8. Memperlancar ASI
Oksitosin merangsang aliran susu ketika Anda menyusui. Hormon ini akan langsung menyebabkan otot-otot yang memproduksi susu berkontraksi. Ketika Anda menyusui, kadar oksitosin akan naik, mirip dengan saat persalinan. Lonjakan oksitosin yang sangat besar ini akan memproduksi lebih banyak susu.
9. Meningkatkan Hubungan Anda
Tingginya kadar oksitosin dan hormon lain yang disebut prolaktin, memungkinkan Anda untuk fokus pada bayi Anda dengan mengesampingkan hampir segala sesuatu yang lain. Memanfaatkan oksitosin untuk tetap dekat dengan pasangan Anda juga merangsang ikatan yang lebih dalam dengan lebih banyak pelukan. (Aulia/DT/dok.M&B)