Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Polusi udara memang menyebabkan banyak gangguan pada kehidupan manusia, seperti pemicu penyakit, pemanasan global, dan gangguan lain. Yang mengkhawatirkan, dampak negatif polusi udara ini banyak terjadi di kota-kota besar, termasuk Jakarta.
Pengaruh polusi udara juga rentan terjadi pada anak, mengingat mereka menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah-- tempat dengan konsentrasi tinggi polusi, seperti yang terpapar lalu lintas ataupun pembakaran sampah.
Polusi udara juga dianggap banyak memperburuk penyakit ringan dan akut. Studi terbaru menunjukkan, polusi udara akibat aktivitas lalu lintas dapat menjadi penyebab kematian bayi serta risiko asma dan eksim.
Joel Schwartz, Ph.D dalam Journal American Academy of Pediatrics menuliskan, terdapat pengaruh antara polusi udara dengan bronkitis akut yang menyerang anak-anak. Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa tingkat bronkitis dan batuk kronis akan menurun di daerah yang minim polusi.
Sementara di negara-negara maju, polusi udara memang bukan penyebab utama kematian pada anak. Namun, terdapat bukti yang kuat bahwa polusi udara sangat memengaruhi tingkat kematian akibat penyakit kronis pada anak, kehamilan yang buruk, serta berbagai penyakit lain.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Columbia Centre for Children’s Enviromental Health juga melaporkan adanya penurunan kecerdasan pada anak yang dilahirkan oleh ibu yang sering menghirup udara tercemar ketika hamil. (Aulia/freedigitalphotos)