Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Oksitosin Si Hormon Cinta!

Oksitosin Si Hormon Cinta!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Oksitosin, atau yang biasa disebut sebagai hormon cinta, memiliki pengaruh yang kuat dalam hubungan antar manusia. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak bernama hypothalamus saat adanya kontak fisik dengan orang yang disayangi, atau saat seorang ibu menyusui bayinya.

 

Oksitosin juga sering dijuluki sebagai hormon bonding. “Hormon inilah yang membuat Anda merenyuh ketika melihat bayi mungil, anak anjing lucu, dan kucing yang menggemaskan,” ujar Irina Conboy, associate professor of bioengineering di UC Berkeley. Berikut beberapa fakta menarik seputar Si Hormon Cinta yang mungkin tak Anda ketahui sebelumnya :

 

1. Oksitosin berperan penting dalam pembentukan ikatan pada pasangan. Hormon ini membantu pasangan semakin intim dan memperkuat kepercayaan di antara mereka. Selain itu, hormon oksitosin juga meningkatkan gairah seks dan ketertarikan yang semakin kuat pada pasangan.

 

2. Bukan hanya berkaitan dengan asmara, hormon oksitosin juga berkaitan dengan pembentukkan bonding antara ibu dan anak, terutama pasca-persalinan. Seorang ibu yang menyentuh dan menggendong bayinya setelah lahir, akan mengeluarkan hormon oksitosin yang juga berguna untuk proses kontraksi rahim sehingga mengurangi risiko perdarahan. Oksitosin diproduksi pula saat ibu menyusui anaknya. Tingkat hormon oksitosin berkolerasi dengan interaksi antara ibu dan bayi.

 

3. Oksitosin memiliki efek pada perkembangan otak, terutama bagian beocortex pada bayi yang baru lahir. Diketahui, level hormon oksitosin tertinggi adalah ketika ibu baru melahirkan dan bayi saat lahir. Itulah mengapa skin to skin pasca-persalinan sangatlah penting. Skin to skin memang diketahui mampu meningkatkan produksi oksitosin, baik itu skin to skin antara ibu dan bayi, ayah menggendong atau memijat Si Kecil, atau ayah memegang tangan ibu.

 

4. Prolaktin, hormon yang memproduksi ASI, bergantung pada oksitosin untuk berproduksi. Karenanya, ketika Anda tengah stres, produksi ASI pun cenderung menurun. Tingkat kedua hormon ini sangatlah berbanding lurus satu sama lain selama proses menyusui. (V/Sagar/DT/Dok. M&B)

 

Lihat fakta lain seputar hormon oksitosin di majalah Mother&Baby edisi Maret 2015!