Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Kesehatan Mata saat Hamil (2)

Kesehatan Mata saat Hamil (2)

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat hamil, banyak hal yang harus Anda perhatikan, salah satunya adalah kesehatan mata Anda. Sadar atau tidak, kehamilan juga memberi dampak pada indra ini.

 

Dr. Rini Hersetyati, SpM, ophtalmologist dari Klinik Mata Nusantara, menjelaskan bahwa pada beberapa kondisi, kehamilan justru akan meningkatkan risiko kerusakan pada mata. “Jika sebelum hamil, seorang wanita sudah memiliki penyakit sistemik, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan tiroid, kehamilan bisa memperburuk kondisi indra penglihatannya,” jelas Dr. Rini. Ia mempertegaskan bahwa bumil dengan penyakit-penyakit sistemik seperti ini harus melakukan pengecekan mata secara teratur selama kehamilan.

 


1. Diabetes
Menurut penelitian, seorang penderita diabetes akan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan mata ketika hamil. Kerusakan mata pada penderita diabetes umumnya adalah diabetic retinopathy, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina. Kondisi ini pun berisiko pada bumil yang menderita gestasional diabetes yang banyak menyerang bumil di trimester dua dan tiga. Gangguan penglihatan yang biasanya timbul akibat diabetes adalah pandangan yang buram atau tidak jelas.
Tips:
Bagi penderita diabetes, pastikan bahwa dokter mata mengetahui bahwa Anda tengah mengandung agar ia bisa mengontrol kondisi mata Anda lebih reguler. Pastikan juga Anda menuruti nasihat dokter untuk mengontrol gula darah dengan menjaga pola makan sehari-hari.

 

2. Hipertensi
Dalam beberapa kasus, ada bumil yang mengalami double vision dan timbul bercak hitam pada pandangannya. Gejala-gejala ini bisa terjadi karena peningkatan tekanan darah selama kehamilan. Bahkan tekanan darah yang meningkat tajam dapat mempertinggi risiko lepasnya retina mata. “Tekanan darah yang tinggi dapat menimbulkan gangguan di lapisan saraf mata dan berisiko menyebabkan perdarahan di retina, serta penimbunan lemak di retina. Jika sudah begini, biasanya saraf mata akan membengkak sehingga gambar atau penglihatan menjadi pucat atau bahkan tidak berfungsi,” jelas Dr. Rini.
Tips:
Jika Anda mengalami gangguan-gangguan penglihatan seperti yang disebut di atas, segeralah datangi dokter Anda atau pergi ke rumah sakit. Tekanan darah yang tinggi selama hamil dapat menyebabkan preekslampsia dan ekslampsia yang akan membahayakan Anda dan janin. Pastikan juga bahwa tiap kunjungan rutin, dokter memeriksa tekanan darah Anda. Jika Anda memiliki tekanan darah yang cukup tinggi, biasanya dokter akan meminta Anda melakukan pemeriksaan urine. Dr. Rini menegaskan gangguan penglihatan ini akan  membaik jika tekanan darah dapat terkontrol dan kembali normal.

 


3. Minus Tinggi dan Persalinan
Banyak pendapat yang berkata bahwa bumil dengan minus mata tinggi dilarang melahirkan secara normal karena berisiko mengalami ablasio retina (retina lepas, robek, atau terkelupas dari tempatnya). Menurut Dr. Rini, pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena kapan pun, ablasio retina dapat terjadi. “Retina dengan minus tinggi biasanya memiliki bola mata yang panjang, jadi lapisannya akan tertarik sehingga banyak bagian retina yang tipis. Memang benar, mengejan dapat menyebabkan kerutan sehingga retina bisa lepas atau robek. Namun sebenarnya, kondisi ini bisa terjadi kapan saja.” jelas Dr. Rini.
Tips:
Menurut Dr. Rini, sebaiknya setiap orang yang memiliki minus mata tinggi (lebih dari minus tujuh), memeriksakan ada tidaknya risiko ablasio retina ke dokter mata. Bagi bumil dengan minus mata tinggi, Dr. Rini menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ini 2 minggu sebelum persalinan. “Jika tidak ditemukan kerutan pada retina yang bisa menyebabkan robekan, ibu tersebut dapat melahirkan secara normal. Jadi tidak selamanya bumil dengan minus mata tinggi harus melahirkan dengan operasi Caesar,” tungkasnya.

 


4. Glaukoma
Glaukoma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tekanan bola mata yang meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf mata dan berisiko menurunkan fungsi penglihatan. Dr. Rini menambahkan bahwa selama hamil, penderita glaukoma sebenarnya sangat diuntungkan, karena perubahan hormon juga menurunkan tekanan pada bola mata.
Tips:
Kebanyakan obat-obatan untuk glaukoma dapat memengaruhi janin karena bisa masuk ke dalam plasenta. Jadi, jika Anda menderita glaukoma, berdiskusilah dengan dokter mata Anda untuk mendapatkan obat-obatan yang aman bagi janin. Perlu diingat pula, jika Anda berencana untuk menyusui kelak, obat-obatan glaukoma juga dapat terserap dalam air susu. (OCH/ Dok. M&B UK)