Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Epilepsi merupakan jenis penyakit yang mungkin tidak asing di telinga Anda. Namun, seringkali masyarakat salah persepsi terhadap penyakit ini. Menurut dr. Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K),M.Pd.Ked, Neurolog dari RSCM, seringkali penyebab epilepsi ini sulit ditentukan, sehingga diagnosa harus dilakukan dengan akurat.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan epilepsi antara lain adalah gangguan perkembangan otak yang dapat terjadi sebelum bayi lahir. Oleh karena itu, antenatal care, seperti gizi pada kehamilan sangat penting untuk diperhatikan.
(BACA JUGA: Pertolongan Pertama untuk Kejang Epilepsi)
Ia menambahkan, perlu juga diperhatikan keadaan pada saat persalinan maupun setelah lahir. “Keadaan-keadaan lain juga harus diperhatikan, seperti trauma kepala, perdarahan, tumor, infeksi otak, atau infeksi selaput otak, faktor genetik, serta gangguan metabolisme,” jelas dr. Fitri beberapa waktu lalu.
Dokter Fitri juga menegaskan bahwa epilepsi bukan penyakit menular. Epilepsi cenderung menetap dan memerlukan pengobatan seumur hidup. Epilepsi pada anak sendiri biasanya akan sulit diobati jika ada faktor risiko seperti keterlambatan perkembangan, mengalami awal serangan di bawah usia 1 tahun, serta adanya kelainan neurologis. (Aulia/DDT/dok.freedigitalphotos)