Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah Anda termasuk salah satu orang yang banyak menghabiskan waktu di situs jejaring sosial? Menurut laporan dari Digital Insights, setiap bulan hampir 1,3 miliar orang secara aktif menggunakan Facebook, 500 juta Tweets diposting setiap hari, dan ada lebih dari 20 miliar foto di Instagram saat ini. Pertanyaannya, apakah fenomena 'maniak' media sosial ini dapat memengaruhi tubuh dan pikiran Anda?
Sejumlah penelitian sebelumnya telah mengungkap adanya hubungan antara media sosial dengan beberapa kesehatan mental. Berikut beberapa cara bagaimana sosal media mengacaukan pikiran dan kesehatan Anda.
1. Memicu Rasa Iri
Muncul kecemburuan saat melihat postingan foto liburan teman Anda yang diposting di Facebook? Anda tidak sendirian! Seorang peneliti asal Jerman menyebutkan bahwa fenomena media sosial ini meningkatkan kecemburuan sosial antar sesama pengguna. Para pengguna di Facebook juga banyak membandingkan diri mereka dengan orang-orang lainnya yang saling terhubung pada platform.
2. Menurunkan Kepercayaan Diri
Penggunaan media sosial tampaknya dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Para peneliti dari Universitas Ohio, Universitas Iowa, dan University of Strathclyde menyebutkan bahwa seorang wanita yang lebih banyak menghabiskan waktu online di Facebook, memiliki perasaan yang cenderung negatif tentang dirinya sendiri, termasuk fisik. Kecenderungan mereka menonton kebahagiaan orang lain di media sosial juga membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak berharga. Studi ini juga menemukan bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan untuk online di akun Facebook-nya, semakin banyak kekhawatiran mereka tentang penampilan fisik.
3. Merasa Kesepian
Aktif dan banyak terlibat di media sosial memang dapat menciptakan pengalaman bersosialisasi yang menyenangkan. Namun, aktivitas adiktif ini ternyata dapat memicu rasa kesepian seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal Social Influence menemukan bahwa apabila para pengguna adiktif ini tidak melihat postingan baru dalam halaman news feed Facebook-nya selama 48 jam, mereka bisa merasa terkucil dan kesepian, bahkan merasa dianggap tidak penting. Begitu juga dengan seseorang yang lebih suka berkomunikasi dengan temannya di Facebook melalui wall, mengomentari foto serta postingan teman, dan lainnya, bukan tidak mungkin orang itu sedang merasa kesepian.
4. Asing dengan Dunia Nyata
Banyak orang menggambarkan citra ideal diri sendiri di media sosial. Begitu banyak usaha dan citra yang mereka bangun dalam menjalani kehidupan virtual, hingga mereka terasing dari kehidupan nyata. Orang-orang ini cenderung merasa jauh lebih nyaman berinteraksi di media sosial. Dalam dunia nyata, mereka akan lebih pendiam, gugup, dan kesulitan dalam berinteraksi langsung di dunia nyata.
5. Kecanduan
Media sosial memang bisa membuat seseorang menjadi adiktif. Bahkan, kebutuhan terus-menerus untuk mengecek notifikasi dan kehidupan virtual di media sosia melalui timeline ini dapat memicu kecanduan yang berorientasi pada kerusakan otak seseorang. (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)