Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai generasi yang hidup di era modern, gadget dan berbagai alat teknologi lainnya kini sudah menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Bahkan, usia balita pun sudah mulai diperkenalkan dengan beragam gadget sejak usia dini. Namun, akibatnya para generasi ini cenderung memiliki mata yang terkena lebih banyak intensitas paparan cahaya. Tak heran, banyak ditemukan anak yang menggunakan kacamata di usia yang sangat dini.
“Mata adalah organ yang paling vital, tetapi tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan mata sangat rendah. Begitu juga pada anak-anak. Orangtua biasanya ke dokter setelah menyadari adanya masalah mata pada anak mereka,” ungkap Dr. D.A.N. Candra Sari, SpM, dokter Katarak dan Mata Anak Klinik Spesialis Mata SMEC, dalam temu media kemarin (16/10).
Ia menambahkan, kebanyakan kasus anak-anak yang dilaporkan berupa miopia karena terlalu sering menggunakan gadget. Masalah mata ini seringkali terlambat terdeteksi. Pada anak, gejala kelelahan pada mata karena gadget juga terjadi hingga membuat anak-anak sakit kepala. Selain mata lelah, anak-anak yang gemar bermain gadget juga dilaporkan dapat mengalami mata kering.
“Sebelum terlambat, sangat penting untuk memeriksakan mata anak sedini mungkin, bahkan sebelum usia sekolah, karena gangguan mata pada anak dapat mengganggu aktivitas belajarnya. Yang paling penting, jangan biarkan anak terlalu lama menggunakan gadget,” tambahnya. (Aulia/DT/dok.M&B)