Type Keyword(s) to Search
BABY

Perhatikan, Moms! Ini Tanda Bayi Tidak Cocok Minum Susu Formula

Perhatikan, Moms! Ini Tanda Bayi Tidak Cocok Minum Susu Formula

Susu formula alias sufor kerap dijadikan alternatif pengganti air susu ibu (ASI). Hanya saja, tak semua bayi bisa mengonsumsi susu formula tanpa efek samping.

Moms tentunya tahu bahwa ASI merupakan pilihan terbaik buat bayi. ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil agar optimal.

Meskipun begitu, ada kondisi tertentu yang membuat ibu tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya, misalnya sedang dalam perawatan atau pengobatan. Nah, biasanya dalam kondisi ini ASI akan digantikan oleh susu formula yang berasal dari susu sapi. Meski nilai nutrisinya tidak selengkap ASI, sufor dianggap bisa cukup menggantikan ASI.

Sayangnya, tak semua bayi cocok diberikan susu formula. Ada sebagian bayi yang memperlihatkan reaksi alergi saat diberikan sufor. Reaksi ini juga diperlihatkan oleh bayi yang memiliki intoleransi laktosa.

Perlu diketahui, alergi susu formula merupakan respons imun bayi yang berlebihan terhadap salah satu protein yang ada dalam kandungan susu formula. Sedangkan intoleransi laktosa merupakan reaksi yang diakibatkan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa, yaitu gula alami dalam susu hewani.

Tanda bayi tidak cocok susu formula

Mengingat alergi susu formula dan intoleransi laktosa merupakan dua hal yang berbeda, maka reaksinya pun bisa berbeda. Mengutip laman Alodokter, ciri-ciri bayi yang mengalami alergi susu formula bisa meliputi adanya:

  • Masalah pencernaan, seperti sakit perut, muntah, kolik, diare, konstipasi, hingga buang air besar berdarah
  • Reaksi terhadap kulit, seperti ruam merah dan gatal atau adanya pembengkakan pada bibir, area wajah, dan di sekitar mata
  • Eksim yang tidak membaik dengan pengobatan
  • Gangguan pernapasan, seperti napas berbunyi mengi, batuk, dan sesak napas
  • Reaksi anafilaksis yang membutuhkan penanganan medis dengan segera.

Sedangkan ciri-ciri bayi yang tidak cocok susu formula yang disebabkan oleh intoleransi laktosa, antara lain diare, muntah, munculnya sensasi kram maupun rasa nyeri di perut, dan kembung.

Gejala-gejala tersebut pada umumnya muncul dalam waktu beberapa menit hingga jam setelah bayi mengonsumsi susu formula. Karena itu, Moms perlu memperhatikannya. Jika memang Si Kecil memiliki alergi terhadap sufor atau intoleransi laktosa, maka sebaiknya Anda menghindari pemberian susu formula.

Saat bayi menunjukkan reaksi alergi

Jika Si Kecil memperlihatkan reaksi alergi atau intoleran terhadap laktosa, Moms bisa melakukan beberapa berikut ini:

1. Langsung berkonsultasi dengan dokter guna memastikan apakah benar bayi mengalami alergi susu formula atau intoleransi laktosa.

2. Hentikan pemberian susu formula jika Anda mencurigai Si Kecil memiliki alergi atau intoleransi. Jika Anda belum berkonsultasi dengan dokter, jangan langsung mengganti sufor dengan merek atau jenis lain, misalnya susu kedelai. Hal itu hanya akan mempersulit dokter untuk menentukan pemicu alergi yang dialami Si Kecil.

Jika bayi mengalami intoleransi laktosa

Jika bayi Anda ternyata terbukti mengalami intoleransi laktosa, Moms bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  • Hindari atau batasi semua produk susu dan makanan yang mengandung laktosa.
  • Periksa label makanan saat belanja guna memastikan tidak ada kandungan laktosa dan susu hewani di dalamnya
  • Berikan produk susu yang bebas laktosa.
  • Lengkapi makanan pendamping ASI dengan sumber kalsium, seperti sayuran hijau, jus buah, tahu, brokoli, salmon, dan jeruk sebagai pengganti asupan kalsium dari susu.
  • Moms juga perlu melengkapi makanan Si Kecil dengan vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin D, dan fosfor.

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)