Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, tahu enggak sih kalau produksi kolagen akan mengalami penurunan saat seseorang memasuki usia 20 tahun? Duh, ini pasti bikin Moms insecure karena kolagen merupakan salah satu jenis protein yang membantu menjaga kesehatan kulit.
Mengutip Hello Sehat, kolagen merupakan jenis protein berserat dan tak larut yang jumlahnya berlimpah di dalam tubuh. Protein ini merupakan fondasi utama dari tulang, kulit, urat, dan jaringan ikat yang memberikan struktur dan kekuatan.
Kolagen juga bisa ditemukan pada bagian tubuh lain, seperti pembuluh darah, kornea mata, dan gigi. Bisa dibilang, kolagen adalah lem yang merekatkan keseluruhan tubuh menjadi satu kesatuan.
Selain itu, kolagen juga punya andil dalam memulihkan jaringan tubuh yang terluka, memperkuat tulang, serta melenturkan jaringan tendon dan kulit. Saat memiliki cukup kolagen, kulit akan terasa lebih lentur dan kencang. Jadi, saat kekurangan kolagen, kulit akan terasa kendur dan berkerut. Hal ini merupakan bagian dari proses penuaan.
Penuaan sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Penuaan intrinsik, merupakan penuaan hasil proses fisiologis yang tak terhindarkan, seperti kulit tipis, kering, kerutan halus, dan atrofi dermat secara berlebihan.
2. Penuaan ekstrinstik (photoaging), merupakan proses penuaan yang ditimbulkan oleh faktor lingkungan eksternal, seperti polusi udara, merokok, gizi buruk, dan paparan sinar matahari. Ciri-cirinya: kerutan kasar, kehilangan elastisitas, kulit kendur, talangiektosis atau kondisi saat terjadi pembesaran pembuluh darah kecil di permukaan kulit, tumor jinak, dan kelainan pigmentasi.
Bisa dicegah dengan…
Kondisi kulit yang tidak elastis, kasar, dan keriput tentunya bisa mengganggu penampilan. Bahkan tak sedikit wanita yang jadi tidak percaya diri karena merasa kulitnya tidak “glowing”. Namun sesungguhnya, tanda-tanda penuaan bisa dicegah atau diperlambat, lho Moms. Caranya, antara lain dengan:
1. Menghindari faktor pencetus ekstrinsik
2. Melakukan basic skincare yang baik
3. Berolahraga dengan porsi cukup
4. Mengonsumsi cairan 2 liter per hari
5. Mengonsumsi suplemen tambahan, seperti:
- Antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan vitamin B2)
- Antioxidative enzymes (superoxide dismutase, catalase, glutathione peroxidase, dan coenzyme q10)
- Marine kolagen.
Jangan sembarangan pilih minuman kolagen
Mengonsumsi kolagen merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, jangan asal pilih minuman kolagen ya, Moms.
“Memilih minuman kolagen itu enggak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama dan yang paling penting itu kualitasnya. Pilih minuman kolagen yang menggunakan bahan baku fish atau marine collagen dari Korea. Kedua, lihat kandungan gulanya. Lebih baik pilih yang bebas gula agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain di kemudian hari. Dan terakhir, pastikan minuman kolagen tersebut benar-benar memberikan hasil yang optimal,” jelas ahli gizi, Rachel Olsen, B.Sc, M,Sc, dalam acara Peluncuran Eksklusif Produk Terbaru dari Youvit – Get ready to be Nourish Inside, Glow Outside beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan sejarah baru bagi Youvit. Setelah lebih dari 6 tahun dikenal dengan produk vitamin gummy, kini kami berinovasi dengan menghadirkan format baru berbentuk minuman serbuk. Format ini dipilih untuk mengakomodir kebutuhan kolagen dengan cara yang enak dan menyenangkan,” jelas Wouter van der Kolk, Co-Founder dan CEO Youvit.
Youvit Collagen Minuman Serbuk merupakan suplemen kolagen bervitamin yang mengandung 2000 mg fish collagen dari Korea Selatan, L-Glutatione dari Jepang, niacinamide, vitamin C, vitamin E, dan ekstrak saffron sebagai antioksidan.
Youvit Collagen hadir dengan rasa anggur hibiskus. Anda bisa mengonsumsi 1 gelas setiap hari saat pagi atau sebelum makan siang selama setidaknya 30 hari untuk merasakan manfaat terbaiknya sebagai anti-aging, meratakan warna kulit, dan membuatnya lebih glowing, serta menjaga skin barrier. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)