Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Melihat tumbuh kembang anak optimal pasti jadi harapan semua orang tua ya, Moms. Untuk itu, Moms dan Dads pasti telah memberikan segala hal terbaik, mulai dari edukasi, stimulasi, dan nutrisi.
Sayangnya, ada saja hal tak terduga yang bisa mengancam tumbuh kembang anak, salah satunya alergi susu sapi. Ya, siapa sangka alergi susu sapi yang sering terjadi pada anak ternyata bisa menjadi pemicu stunting alias gagal tumbuh.
Apa hubungan alergi susu sapi dengan stunting? Apa lagi yang bisa menjadi penyebab anak gagal tumbuh? Untuk meningkatkan kewaspadaan Anda, simak info penting di bawah ini ya, Moms.
Apa itu alergi susu sapi?
Susu tentu sering dijadikan sumber nutrisi yang membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Sayangnya, susu sapi memiliki protein yang sering memicu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh anak. Sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh, sehingga terjadilah kondisi yang disebut alergi susu sapi.
“Alergi susu sapi adalah reaksi yang tidak diinginkan yang diperantai secara imunologis terhadap protein susu sapi. Reaksi-reaksi ini dapat diperantai IgE atau non-IgE. Reaksi alergi yang diperantai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh, tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya,” jelas Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, pada webinar Danone Specialized Nutrition Memperingati Allergy Awareness Week (31/05/2023).
Menurut dr. Zahrah, contoh makanan yang sering menjadi pemicu alergi pada anak selain susu sapi adalah kacang kedelai, kacang tanah, tree nuts (hazelnut, almond, mete), makanan laut (udang, kepiting, kerang), gandum, telur, dan ikan. Tak hanya yang dimakan anak, alergen juga bisa sesuatu yang dihirup, seperti tungau debu rumah, serbuk sari tanaman, kecoak, serpihan kulit binatang, dan jamur.
Apa itu stunting?
Dokter Zahrah menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung dalam waktu lama.
Parahnya, dampak stunting bukan hanya soal tampilan fisik anak, tetapi juga berdampak pada kecerdasan. “Sering terjadi gangguan kecerdasan pada anak dikarenakan kurang gizi kronis,” ujar dr. Zahrah. Ia juga menambahkan kalau stunting adalah pendek, tetapi pendek belum tentu stunting.
Alergi susu sapi bikin anak stunting?
Bahaya! Alergi susu sapi dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan anak stunting atau gagal tumbuh lho, Moms. Menurut dr. Zahrah, studi menyatakan bahwa stunting ditemukan pada 9% anak dengan alergi makanan. Risiko makin meningkat mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis alergi protein susu sapi.
“Berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak bisa diterima oleh anak alergi susu sapi, sehingga rentan terjadi malnutrisi. Jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, maka dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian jenis makanan yang memadai dapat berpotensi stunting pada anak,” papar dr. Zahrah.
Awalnya mungkin hanya alergi susu sapi, tapi jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, maka anak jadi sering sakit. Belum lagi jika alergi susu sapi membuat orang tuanya mengeliminasi terlalu banyak makanan, yang ada anak jadi malas makan dan tumbuh sebagai picky eater. Kalau sudah begini, anak jadi kurang gizi dan dampak jangka panjangnya bisa stunting.
Anak alergi susu sapi? Lakukan ini!
Jika Si Kecil alergi susu sapi, sedini mungkin lakukan beberapa saran dari dr. Zahrah berikut ini:
1. Berkonsultasi ke dokter spesialis anak dan ikuti segala petunjuk atau sarannya.
2. Mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi.
3. Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Alergi susu sapi bukan berarti anak tidak mendapat asupan protein sama sekali, Moms.
4. Cermat membaca label makanan. Jangan tertipu, banyak istilah bahan makanan yang ternyata mengandung susu sapi lho, Moms. Sebagai contoh: brown sugar flavoring, caramel flavoring, high protein flour, margarin, simplesse, natural flavoring, sweet whey, curds, caseinate. Semua itu tak tertulis “susu”, tapi diam-diam mengandung protein susu.
5. Pantau pertumbuhan anak secara rutin. Segera intervensi jika pertumbuhannya tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan WHO yang sudah dianjurkan semua dokter anak.
Dengan tata laksana yang tepat, anak yang mengalami alergi susu sapi tetap bisa tumbuh optimal kok, Moms. Semangat memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, ya. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Photoroyalty/Freepik)