Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspadai, Ini 4 Penyebab Sperma Rusak yang Paling Umum

Waspadai, Ini 4 Penyebab Sperma Rusak yang Paling Umum

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Agar pembuahan bisa terjadi, selain sel telur, sangat penting juga menjaga sperma tetap dalam kondisi baik. Namun, ada beberapa faktor yang bisa merusak sperma, mulai dari usia, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu.

Kerusakan sperma bisa menjadi salah satu penyebab infertilitas atau masalah ketidaksuburan pada pria. Berikut ini beberapa penyebab sperma rusak yang paling umum.

1. Usia

Kualitas sperma bisa menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini karena kemampuan tubuh untuk menghasilkan sperma yang sehat makin berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Pria di atas usia 40 tahun cenderung mengalami kerusakan sperma daripada pria berusia lebih muda.

2. Gaya hidup yang buruk

Sebuah studi yang diterbitkan di Central European Journal of Urology membuktikan bahwa faktor gaya hidup yang buruk bisa memengaruhi kualitas, jumlah, motilitas sperma, morfologi sperma, dan meningkatkan risiko sperma rusak. Beberapa faktor gaya hidup juga bisa menyebabkan kerusakan sperma, termasuk:

Merokok. Sebuah penelitian dalam jurnal European Urology menemukan bahwa racun dalam rokok bisa menurunkan jumlah sperma, menurunkan motilitas sperma, dan memengaruhi morfologi sperma.

Alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan secara konsisten dapat memberikan efek negatif pada sperma, termasuk menurunkan produksi sperma. Selain itu, minum alkohol secara berlebihan juga dapat menurunkan libido dan mengurangi kadar testosteron, yang tentunya bisa memengaruhi kehidupan seksual Anda.

Kelebihan berat badan (obesitas). Kelebihan berat badan atau obesitas bisa berdampak negatif pada kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk mengurangi jumlah dan motilitas sperma. Faktanya, makin tinggi indeks massa tubuh (BMI) pria, maka makin besar kemungkinan ia memiliki jumlah sperma yang rendah serta cenderung mengalami penurunan kualitas dan pergerakan sperma. Selain itu, obesitas juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon testosteron, yang berperan penting dalam pembentukan dan pematangan sperma.

Pola makan yang buruk. Konsumsi makanan tidak sehat dan rendah nutrisi juga bisa menjadi penyebab sperma rusak. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan junk food telah dikaitkan dengan penurunan kualitas dan jumlah sperma.

Baca juga: 8 Makanan Sehat yang Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria

3. Kondisi medis tertentu

Bukan cuma faktor usia dan gaya hidup yang buruk, kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan kerusakan pada sperma. Beberapa kondisi medis tersebut termasuk:

Varikokel. Varikokel merupakan penyebab umum sperma rusak yang bisa menyebabkan infertilitas pria. Variokel adalah kondisi pembengkakan pembuluh darah vena pada testis yang bisa menyebabkan produksi sperma rendah dan penurunan motilitas dan kualitas sperma.

Infeksi. Beberapa infeksi, seperti peradangan pada epididimis (epididimitis) dan testis (orchitis) serta beberapa infeksi menular seksual, termasuk gonore, klamidia, atau HIV bisa menurunkan produksi sperma dan memengaruhi kesehatan sperma.

Masalah ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu produksi hormon testosteron, sehingga menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sperma.

4. Faktor lingkungan

Beberapa faktor lingkungan tertentu seperti paparan panas berlebih, paparan racun dan bahan kimia, serta paparan radiasi juga bisa menjadi penyebab sperma rusak.

Paparan panas berlebih. Berdasarkan penelitian dalam Iranian Journal of Public Health ditunjukkan bahwa paparan panas berlebih dengan suhu tinggi dalam waktu lama pada testis—lebih dari 37 derajat Celsius—bisa mengurangi jumlah dan motilitas sperma. Beberapa contoh aktivitas dengan paparan panas tinggi antara lain mandi sauna, berendam air panas, menggunakan celana ketat, atau duduk memangku laptop.

Paparan racun dan bahan kimia. Paparan racun dan bahan kimia seperti pestisida, timbal, herbisida, merkuri, dan logam berat lainnya, bisa menurunkan jumlah sperma dan menyebabkan kemandulan.

Paparan radiasi. Paparan radiasi bisa merusak sel sperma dan bahkan sel induk yang membuat sperma (spermatogonium).

Itulah 4 penyebab sperma rusak paling umum yang perlu Dads ketahui. Melakukan perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan bisa membantu meningkatkan kualitas sperma Anda. Selain itu, perawatan medis oleh dokter juga mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah penurunan kualitas sperma akibat kondisi medis tertentu.

Baca juga: Salah Satu Penyebab Sulit Punya Anak, Apa yang Dimaksud Sperma Kosong?

(M&B/ Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)