Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Leher dan bahu terasa tegang. Kaku untuk digerakkan. Duh, kenapa, ya? Benarkah otot leher dan bahu terasa tegang merupakan indikasi penyakit tertentu?
Anda mungkin pernah merasa leher dan bahu tegang di pagi hari atau saat bangun tidur. Namun, sesungguhnya kondisi ini bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya juga bukan sekadar karena Anda salah posisi tidur.
Gejala leher dan bahu tegang
Seperti dilansir dari laman Hello Sehat, ketegangan pada leher dan bahu bisa mencakup:
- Rasa sakit yang memburuk dan terasa di area kepala serta leher. Kondisi ini bisa bertahan untuk periode yang cukup lama
- Rasa nyeri mencapai bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan, dan ruas-ruas jari
- Kejang otot
- Kesulitan menggerakkan kepala
- Kepala terasa sakit
- Gangguan tidur
- Leher terasa lemah, kaku, dan terkadang hingga mati rasa.
Penyebab leher dan bahu tegang
Ketegangan pada leher dan bahu yang biasanya dibarengi dengan rasa nyeri dan lainnya tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:
1. Cedera ringan pada leher
Kejang atau ketegangan otot di leher dan bahu bisa terjadi akibat adanya cedera ringan yang dipicu oleh beberapa hal, mulai dari postur tubuh yang buruk hingga aktivitas fisik yang terlalu berat.
Tanpa disadari, seseorang sering melakukan postur tubuh yang kurang baik saat melakukan beberapa kegiatan berikut ini:
- Melakukan gerakan memiringkan kepala terlalu lama
- Tidur dengan posisi kepala atau leher yang salah
- Bekerja di depan komputer atau duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk
- Terlalu lama menonton televisi atau membaca buku
- Berkebun
- Bermain telepon genggam dengan posisi menunduk terlalu lama.
Gerakan atau kebiasaan tersebut adalah faktor yang bisa menyebabkan otot leher dan bahu terasa tegang, bahkan berpotensi terkilir atau keseleo. Selain pada orang dewasa, gangguan muskuloskeletal yang menyerang sistem otot dan sistem rangka di area leher ini juga bisa dialami anak-anak.
2. Cedera whiplash
Cedera whiplash adalah kondisi ketika kepala dan leher tersentak secara tiba-tiba ke depan dan belakang. Whiplash merupakan istilah lain yang digunakan untuk keseleo leher. Kondisi ini bisa menyebabkan jaringan lunak pada leher dan tulang belakang tertarik, lalu mengalami kerusakan.
Umumnya, cedera whiplash terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Namun, gangguan pada sistem gerak ini juga mungkin saja terjadi pada beberapa aktivitas, termasuk ketika Anda menaiki wahana roller coaster.
3. Arthritis
Leher yang terasa kaku juga bisa disebabkan oleh arthritis atau pembengkakan pada sendi. Ada dua jenis arthritis yang bisa menyebabkan leher terasa kaku, sulit digerakkan, dan nyeri, yaitu spondylosis dan osteoarthritis. Kondisi ini terjadi karena bantalan tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang mulai terkikis.
Saat tulang rawan mulai menipis, tubuh dapat membentuk taji tulang yang memengaruhi pergerakan sendi dan menyebabkan rasa sakit di area leher dan kepala, yang berkaitan dengan tekanan pada saraf.
Selain kedua jenis arthritis di atas, rheumatoid arthritis juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya rasa nyeri dan kaku di sekitar area leher.
4. Meningitis
Meningitis merupakan peradangan cairan dan membran yang mengelilingi otak dan tulang belakang. Penyakit ini juga dikenal dengan istilah radang selaput otak.
Meningitis biasanya disebabkan oleh adanya infeksi virus. Meski begitu, meningitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau jamur.
Meningitis juga bisa menjadi pemicu sakit leher pada anak. Salah satu kondisi kesehatan penyebab leher sakit dan kaku ini berisiko menimbulkan pembengkakan yang memicu gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher terasa kaku.
5. Stres
Ya, stres juga bisa menyebabkan leher dan bahu Anda terasa kaku serta nyeri. Pasalnya, otot-otot di sekitar area itu akan menjadi tegang saat Anda mengalami stres. Bahkan leher kaku bisa menjadi sinyal awal yang mengindikasikan Anda mengalami stres.
6. Gangguan degeneratif
Ada beberapa gangguan degeneratif, yaitu gangguan yang terjadi akibat proses penuaan yang dapat berkaitan dengan sendi, tulang belakang, otot, dan bagian lain dari leher sehingga memicu rasa nyeri. Kondisi ini bisa terjadi akibat penuaan atau dari kondisi kesehatan lain. Selain arthritis, beberapa kondisi degeneratif yang dimaksud adalah radang saraf dan cervical disc degeneration.
7. Penyebab lainnya
Selain beberapa faktor di atas, penyebab lain leher dan bahu kaku yakni fibromyalgia, stenosis tulang belakang, osteoporosis, infeksi, tumor, dan kanker tulang belakang.
Rasa kaku yang dialami pada leher dan bahu tidak boleh dipandang sebelah mata. Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya jika mengalami kondisi ini, apalagi ditambah dengan rasa nyeri yang berkepanjangan. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)