Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Buang air kecil merupakan proses alami tubuh untuk membuang kelebihan cairan, racun, dan zat sisa metabolisme. Dilansir dari laman Healthline, jika Anda buang air kecil hingga 7 kali dalam sehari, hal tersebut masih dianggap normal, karena rata-rata orang buang air kecil sebanyak 6-7 kali per hari untuk orang sehat yang tidak hamil.
Frekuensi buang air kecil setiap orang memang berbeda-beda setiap harinya, tergantung pada banyaknya asupan cairan dan aktivitas yang dilakukan. Namun, bagaimana jika Anda buang air kecil lebih dari jumlah tersebut dalam sehari? Ada beberapa kemungkinan penyebab Anda sering buang air kecil. Simak selengkapnya berikut ini!
1. Minum banyak air
Ketika Anda minum banyak air, wajar bila Anda jadi lebih sering buang air kecil. Setiap orang dewasa memang membutuhkan air setidaknya 2 liter setiap hari. Namun faktanya, cairan tidak hanya bisa Anda dapatkan dari minum air, tetapi juga dari konsumsi sayuran dan buah-buahan. Untuk mengatasinya, sebaiknya hindari minum air 1 jam menjelang tidur. Cara ini bisa mencegah Anda bolak-balik ke toilet.
2. Terlalu banyak konsumsi alkohol dan minuman berkafein
Sudah bukan rahasia lagi jika minuman beralkohol dan berkafein memiliki sifat diuretik yang mendorong tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak cairan melalui urine. Jadi, jangan heran jika Anda jadi lebih sering buang air kecil setelah minum minuman beralkohol atau berkafein. Selain pada kopi, kafein juga ditemukan di banyak makanan dan minuman, termasuk teh, soda, cokelat panas, dan minuman berenergi. Karena itu, Anda sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan minuman berkafein guna membantu mengurangi gejala sering buang air kecil.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyebab paling umum sering buang air kecil. Kondisi ini bisa terjadi ketika bakteri menyerang uretra, yang bisa menyebabkan peradangan sehingga akan menurunkan kemampuan kandung kemih untuk menahan urine. Inilah yang membuat Anda merasa sangat ingin buang air kecil, bahkan tak lama setelah Anda baru saja mengosongkan kandung kemih.
Meksipun bisa terjadi pada siapa saja, ISK lebih sering dialami wanita dan anak perempuan. Gehalanya sendiri, selain sangat ingin buang air kecil, Anda mungkin juga akan merasakan sensasi burning saat buang air kecil, urine berbau, nyeri punggung bawah, dan demam sesekali. Untuk mengatasinya, Anda sebaiknya segera periksakan ke dokter.
4. Hamil
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab Anda sering buang air kecil. Pasalnya saat hamil, perubahan hormonal yang terjadi dan tekanan kandung kemih dari pertumbuhan janin bisa meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.
Bahkan minggu-minggu awal setelah melahirkan juga bisa memengaruhi seberapa sering Anda buang air kecil. Ini karena cairan ekstra yang Anda terima selama proses persalinan dari infus atau obat-obatan serta respons alami tubuh untuk memobilisasi dan menghilangkan cairan setelah melahirkan bisa membuat Anda sering buang air kecil.
Ini termasuk kondisi yang terbilang normal saat Anda sedang hamil atau di minggu-minggu awal setelah melahirkan. Namun, jika Anda melihat adanya darah yang keluar bersama urine disertai nyeri saat buang air kecil, segera bicarakan dengan dokter Anda.
5. Stres dan cemas berlebih
Stres dan kecemasan berlebih juga bisa berpotensi menyebabkan otot-otot di sekitar kandung kemih berkontraksi, yang bisa menyebabkan tekanan dan merangsang keinginan untuk buang air kecil. Inilah yang membuat Anda merasa ingin selalu ingin buang air kecil, bahkan setelah belum lama Anda ke toilet.
6. Diabetes
Sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang tidak terdiagnosis. Buang air kecil yang lebih sering dari biasanya adalah cara tubuh Anda membuang kelebihan gula dalam aliran darah.
Tanda-tanda lainnya termasuk rasa haus dan lapar yang berlebihan, penurunan berat badan secara drastis, kelelahan parah, adanya masalah penglihatan, dan perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
7. Menopause
Berkurangnya kadar estrogen dalam tubuh adalah salah satu tanda menopause, yang biasanya terjadi di sekitar usia 50 tahun pada sebagian besar wanita. Saat tubuh Anda memproduksi lebih sedikit hormon estrogen, hal tersebut bisa menyebabkan otot panggul jadi lebih lemah dan mengurangi kemampuan kandung kemih untuk menahan air kencing. Itulah sebabnya Anda jadi lebih sering buang air kecil daripada biasanya.
8. Kandung kemih terlalu aktif (overactive bladder)
Kandung kemih yang terlalu aktif, atau dalam bahasa medis disebut dengan overactive bladder, adalah gangguan pada fungsi kandung kemih yang mengakibatkan Anda merasakan keinginan untuk buang air kecil meskipun hanya ada sedikit urine di kandung kemih. Bahkan, bisa berujung pada keluarnya urine tanpa disadari atau inkontinensia urine.
Dilansir dari laman Healthline, saat overactive bladder terjadi, ada kesalahan dalam pengiriman sinyal dari otak ke kandung kemih yang menyebabkan otot-otot di kandung kemih berkontraksi lebih cepat meski hanya ada sedikit urine di kandung kemih. Kontraksi pada otot kandung kemih yang terlalu cepat inilah yang akan memicu rasa ingin buang air kecil yang lebih sering daripada biasanya. Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan overactive bladder, seringnya karena adanya gangguan neurologis.
Nah, itulah beberapa kemungkinan penyebab Anda sering buang air kecil. Jika bukan disebabkan karena adanya kondisi kesehatan tertentu, sebenarnya ini bukanlah masalah kesehatan serius yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika sering buang kecil disertai dengan gejala-gejala tambahan yang menunjukkan adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya, segera berkonsultasi dengan dokter. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)