Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sudah bukan rahasia lagi, biaya pendidikan di masa kini bukanlah sesuatu yang murah. Semakin berkualitas pendidikan yang ingin didapatkan, semakin tinggi juga biaya yang dibutuhkan. Nah, buat Moms dan Dads yang berencana untuk menyekolahkan Si Kecil, apakah Anda sudah menyiapkan dananya?
Dalam lamannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa biaya pendidikan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Inflasi yang terjadi untuk biaya pendidikan sekitar 10-15%. Belum lagi biaya pendidikan anak dibutuhkan untuk rentang waktu yang cukup panjang sesuai dengan jenjang pendidikannya, yakni 6 tahun untuk SD, 3 tahun untuk SMP, 3 tahun untuk SMA, dan 4 tahun untuk perguruan tinggi.
Namun, Anda tak perlu khawatir, Moms dan Dads. Biaya pendidikan adalah sesuatu yang bisa Anda persiapkan dari jauh-jauh hari. Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan, salah satunya dengan asuransi pendidikan.
Apa itu asuransi pendidikan?
Sebelum membahas lebih jauh tentang asuransi pendidikan, Moms dan Dads perlu tahu lebih dulu apa itu asuransi pendidikan. Dilansir dari laman Cermati.com, asuransi pendidikan anak adalah jenis asuransi yang memiliki manfaat proteksi terhadap pendidikan anak di masa mendatang. Produk asuransi ini umumnya kombinasi antara produk asuransi jiwa berjangka (term life insurance) dengan investasi.
Dengan asuransi jenis ini, perusahaan asuransi sebagai penanggung akan mengganti uang pertanggungan apabila orang tua sebagai tertanggung meninggal dunia, sementara anaknya masih harus menempuh jenjang pendidikan.
Jadi, fungsi dari asuransi pendidikan adalah untuk proteksi atau perlindungan sekaligus dana pendidikan. Orang tua yang menjadi pencari nafkah utama sebagai pemegang polis harus membayar premi dalam jumlah dan waktu tertentu sesuai pilihan.
Dengan keuntungan pencairan dana setiap kali anak memasuki jenjang pendidikan baru, entah itu SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi, dana asuransi tetap akan diberikan jika orang tua meninggal dunia tanpa keharusan membayar premi lagi.
Beda tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan
Sekilas mirip, nyatanya tabungan pendidikan berbeda dengan asuransi pendidikan. Perbedaan utamanya terletak pada risiko dan imbal hasil (return) investasi yang berbeda.
Tabungan pendidikan merupakan produk yang dikeluarkan oleh bank dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya jika terjadi sesuatu pada bank bersangkutan, tabungan Anda tetap aman karena ada jaminan dari LPS.
Sementara asuransi pendidikan adalah produk asuransi dan bukan produk yang dikeluarkan oleh bank. Jadi, meskipun Anda membeli produk asuransi melalui bank, bank hanya berperan sebagai agen penjual. Tidak ada jaminan dari pihak bank sehingga tidak ada jaminan juga dari LPS.
Untuk risikonya, tabungan pendidikan tidak memiliki risiko, tapi bisa saja nilai simpanan tergerus inflasi karena bunga tabungan umumnya lebih kecil dibandingkan deposito. Sedangkan asuransi pendidikan, meski ada peluang untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan investasi yang tinggi, bahkan bisa berlipat ganda di atas tabungan pendidikan, tapi ada risiko yang tinggi pula.
Jadi, jika Anda berorientasi pada rencana jangka pendek, seperti 2-5 tahun, tabungan pendidikan adalah pilihan tepat karena Anda akan mendapatkan bunga sebesar yang telah ditetapkan di awal serta tabungan tetap utuh. Kalaupun ada pengeluaran lebih paling hanya biaya administrasi. Tabungan pendidikan juga memberikan proteksi tapi hanya asuransi jiwa, tidak termasuk asuransi kesehatan. Jadi, ketika tertanggung meninggal dunia, ahli waris bisa mendapatkan dana sebesar nominal yang sudah tercantum dalam kontrak.
Sementara jika Anda berorientasi pada rencana jangka panjang, seperti 10 tahun ke atas, maka pilihan yang tepat adalah asuransi pendidikan. Produk ini fungsi utamanya memberikan manfaat proteksi, baik jiwa maupun kesehatan, di mana jika Anda atau keluarga sakit dan harus rawat inap maka biaya rumah sakit ditanggung perusahaan asuransi. Begitu juga saat terjadi risiko kematian, pihak asuransi akan menjamin dana pendidikan anak Anda diberikan secara utuh. Bunga yang diberikan pun lebih besar, karena sebagian dananya dialokasikan untuk investasi.
Jenis asuransi pendidikan
Mengutip laman OJK, saat ini di Indonesia ada 2 jenis asuransi pendidikan, yaitu asuransi dwiguna dan asuransi unit link.
Asuransi pendidikan dwiguna
Asuransi pendidikan ini merupakan produk gabungan antara proteksi asuransi jiwa ditambah dengan instrumen pasar uang. Asuransi akan menjamin biaya pendidikan anak bila nantinya orang tua tidak dapat lagi mencari nafkah karena meninggal dunia atau cacat total. Selain itu hasil instrumen di pasar uang seperti deposito cenderung memberikan nilai hasil yang pasti, yang dapat dicairkan dalam jangka waktu tertentu. Besaran jumlahnya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati antara nasabah dengan penyedia asuransi.
Asuransi pendidikan unit link
Asuransi pendidikan jenis ini juga merupakan gabungan dari layanan asuransi jiwa dan juga investasi. Premi yang dibayarkan tiap bulannya tidak hanya proteksi masa depan pendidikan anak, tapi juga akan dikelola untuk produk investasi seperti reksa dana. Nah, keuntungan dari investasi akan dibagikan beriringan dengan tahap anak sekolah, misalnya saat akan masuk SD, SMP, atau SMA.
Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa setiap investasi punya risiko tersendiri. Walau ada peluang untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan investasi yang tinggi di atas tabungan, di balik itu ada risiko yang tinggi pula.
Tips memilih asuransi pendidikan
Melansir laman Cermati.com, ada sejumlah kiat untuk memilih asuransi pendidikan mana yang terbaik untuk anak, pertama pelajari nilai proteksi dan kedua investasinya.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang penting diperhatikan dalam memilih asuransi pendidikan terbaik untuk anak, yakni:
- Cari perusahaan asuransi yang sudah tepercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
- Cari yang pencairan klaimnya cepat dan mudah.
- Tanyakan informasi ke orang-orang yang sudah lebih dahulu menggunakan produk asuransi dari perusahaan yang sama.
- Tanyakan informasi mengenai kekurangan dan kelebihan produk-produk asuransi yang ditawarkan kepada agen asuransi.
- Pastikan premi yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan finansial Anda dan apakah bisa diubah sesuai dengan kondisi keuangan.
- Pastikan program yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang dijanjikan, artinya nilai tabungan asuransi harus sesuai dengan rencana biaya sekolah anak Anda.
(M&B/SW/Foto: Rawpixel.com/Freepik)