Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kenali Tanda Jenuh dalam Hubungan Rumah Tangga dan Cara Mengatasinya

Kenali Tanda Jenuh dalam Hubungan Rumah Tangga dan Cara Mengatasinya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Tidak setiap saat bahagia, ada kalanya pernikahan diwarnai dengan sedikit cekcok dan salam paham. Ketika percikan cinta sedang meredup, wajar saja kalau Moms dan Dads merasa jenuh dalam hubungan rumah tangga.

Rasa bosan atau jenuh dalam hubungan sering tidak disadari, tapi bisa perlahan memadamkan percikan cinta dalam rumah tangga. Meski tidak secara langsung merusak rumah tangga, masalah ini tidak bisa disepelekan begitu saja, karena jenuh yang dibiarkan berlarut-larut bisa memicu masalah yang lebih serius.

Sebelum itu terjadi, kenali tanda Anda merasa jenuh dalam hubungan rumah tangga dan lakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasinya.

Tanda jenuh dalam hubungan

Kenali beberapa tanda Moms dan Dads mulai merasa jenuh dalam membina hubungan rumah tangga:

1. Quality time mulai berkurang

Ketika seseorang jenuh dengan pasangannya, maka umumnya ia akan mengubah rutinitas atau mencari kesenangan sendiri, misalnya dengan bergabung dalam komunitas baru. Kesibukan tersebut perlahan menyita waktu, sehingga waktu untuk quality time dengan pasangan pun mulai berkurang.

2. Lebih tertutup dengan pasangan

Saling berbagi kisah bisa menjadi quality time. Namun, bagi pasangan yang sedang jenuh dalam berhubungan, berbagi kisah atau sekadar mengobrol bisa jadi hal yang menguras tenaga dan emosi. Seringnya memendam perasaan bisa membuat pasangan lebih tertutup, malas bercerita karena takut tidak ditanggapi, tidak didengar, atau bahkan justru disalahkan.

3. Cuek

Antusiasme menjalankan hubungan mulai pudar, maka pasangan bisa lebih cuek dan masa bodoh. Sikapnya bisa berubah menjadi lebih dingin dan datar. Jika tidak ada yang penting dan mendesak, seseorang yang berada di fase jenuh umumnya lebih memilih untuk diam dan mengurangi interaksi dengan pasangannya.

4. Mudah tersinggung

Kejenuhan dalam rumah tangga bisa membuat Moms dan Dads mudah merasa kesal dan tersinggung, bahkan tanpa alasan yang jelas, lho.

5. Lebih memilih orang lain

Daripada menghabiskan waktu dengan pasangan, rasa jenuh bisa membuat Anda lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang lain, mungkin teman, saudara, atau rekan kerja, entah sekadar melakukan hobi, mencoba hal baru, atau bahkan mengobrol lewat teks.

Cara mengatasi jenuh dalam hubungan

Jangan biarkan rumah tangga Anda berlarut-larut dalam kejenuhan. Coba lakukan ini agar api cinta kembali berkobar.

1. Komunikasi tanpa emosi

Tenangkan hati dan pikiran, kemudian sampaikan dengan jujur apa yang Anda rasakan pada pasangan. Jangan saling menyalahkan dan cobalah bicara heart-to-heart demi mencari solusi terbaik bagi Moms dan Dads. Ingat, komunikasi yang baik adalah salah satu kunci sukses dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

2. Fokus pada kelebihan, bukan kekurangan

Kalau memikirkan kekurangan pasangan, rasanya tak ada ujungnya, karena memang manusia tak ada yang sempurna, kan? Jenuh dalam hubungan rumah tangga bisa jadi dipicu oleh membesar-besarkan kekurangan pasangan. Sedikit saja ada kesalahan, maka itu yang akan terus diingat. Wah, kalau dibiarkan, bisa-bisa rumah tangga jadi berantakan.

Untuk itu, cobalah fokus pada kelebihan pasangan dan stop membandingkan pasangan Anda dengan orang lain. Cari solusi bersama dari hal yang tidak disukai, kemudian mulailah fokus dan syukuri kelebihan pasangan, bukan sebaliknya.

3. Ciptakan kegiatan yang seru

Jenuh dalam hubungan rumah tangga bisa jadi dipicu oleh kegiatan yang monoton. Untuk mengatasinya, cobalah mengubah rutinitas dan melakukan kegiatan yang seru bersama pasangan.

Kegiatan yang dilakukan tidak harus yang merepotkan seperti traveling ke luar negeri, kok. Kegiatan sederhana seperti olahraga, menonton konser, atau mencari hobi baru berdua pasangan juga bisa jadi obat penawar kejenuhan.

4. Ajak nostalgia

Setelah dua cara di atas sudah mulai memberikan dampak positif bagi hubungan Anda, kini waktunya mengajak pasangan sedikit bernostalgia mengenang masa pacaran dulu. Siapa sih yang tidak senyum saat mengingat-ingat seru dan romantisnya masa pendekatan dulu?

5. Cari bantuan profesional

Jika cara di atas tidak membantu dan kondisi rumah tangga Anda semakin buruk, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional. Kini sudah banyak psikolog dan konselor pernikahan yang bisa diajak curhat, bahkan yang bisa konsultasi online juga banyak, lho. Para pakar ini akan memberikan saran profesional yang paling sesuai dengan kondisi Moms dan Dads.

Jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi ke psikolog, ya. Urusan hati juga bisa darurat, lho! (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)