Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Bikin Penyakit, Ini Deretan Makanan yang Mengandung Kadar Garam Tinggi

Bikin Penyakit, Ini Deretan Makanan yang Mengandung Kadar Garam Tinggi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, Anda pecinta makanan dengan dominan rasa asin? Bila ya, pastikan Anda mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang cukup, ya. Pasalnya, mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi justru bisa menyebabkan masalah kesehatan atau penyakit.

Pada dasarnya, garam merupakan nutrisi penting yang kita butuhkan untuk mendukung fungsi tubuh. Bukan hanya untuk menjaga keseimbangan cairan, konsumsi garam sesuai rekomendasi hariannya juga bisa membantu mentransmisikan impuls saraf dan menggerakkan otot kita.

Akan tetapi, bila kita mengonsumsi makanan tinggi garam, hal ini justru bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang nantinya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Tentunya kita tak ingin kegemaran makan makanan asin ini malah berujung petaka. Untuk itu, Moms perlu tahu dan waspada dengan makanan-makanan yang mengandung kadar garam tinggi, seperti:

1. Daging burger dan sosis

Irisan daging yang biasa digunakan untuk membuat burger dan sosis biasanya telah mengandung garam. Melansir laman Everyday Health, Lanah J. Brennan, RDN, ahli gizi asal Amerika, mengatakan satu sosis atau hot dog bisa mengandung sekitar 500 mg garam, sementara dua potong daging burger biasa bisa mengandung hampir 250 mg.

2. Sereal

Sereal yang biasa dijadikan sarapan ternyata juga menjadi sumber garam. Diketahui 1 cangkir cornflake bisa mengandung 204 mg garam, sedangkan 74 gram porsi oatmeal instan mengandung sekitar 365 mg.

3. Jus sayuran

Meski terkesan sebagai minuman yang menyehatkan, terkadang jus sayuran justru bisa mengandung banyak garam. Dalam sekaleng jus tomat dengan porsi 11,5 ons bisa mengandung lebih dari 900 mg garam.

4. Makanan kaleng

Makanan kaleng sering kali mengandung kadar garam yang tinggi. Misalnya ikan kalengan, sebanyak 154 gram tuna kalengan yang dikeringkan dalam air diketahui bisa mengandung 337 mg garam. Satu kaleng sup kental mengandung sekitar 1.550 mg garam. Bahkan, beberapa sup berbahan dasar daging bisa mengandung kadar garam yang lebih tinggi. Sementara 1 cangkir sayuran kalengan diketahui bisa mengandung sekitar 450 mg garam.

5. Saus, saus salad, dan bumbu

Satu sendok makan saus tomat diketahui bisa mengandung 154 mg garam, sedangkan satu sendok makan saus tiram mengandung 437 mg garam. Sementara satu sendok makan kecap mengandung 879 mg garam.

6. Roti dan produk roti

Roti sering kali mengandung "garam tersembunyi" yang tinggi. Sebuah Studi pada tahun 2018 membandingkan produk roti AS dengan produk roti Inggris, dan ditemukan bahwa produk roti AS rata-rata mengandung 12% lebih banyak garam. Produk roti yang biasanya mengandung garam tinggi meliputi roti crumpet, roti bagel, roti ciabatta, dan tortilla.

7. Keju dan produk susu

Keju dengan kandungan garam tertinggi antara lain keju halloumi dan keju biru impor. Selain itu, keju cheddar bermerek sering kali lebih tinggi kandungan garamnya daripada varietas merek keju lain yang dijual di toko. Beberapa makanan olahan susu seperti keju cottage, buttermilk, dan keju olahan juga bisa mengandung banyak garam.

Batas konsumsi garam harian sesuai usia

Makan makanan yang kurang garam memang terasa kurang nikmat. Namun, pastikan Moms dan keluarga tetap memperhatikan batas konsumsi garam harian Anda. Melansir laman NHS UK, berikut rekomendasi batas konsumsi garam harian sesuai usia:

  • Dewasa: Tidak lebih dari 6 gram per hari (sekitar 1 sendok teh)
  • Anak usia 1-3 tahun: Tidak lebih dari 2 gram sehari
  • Anak usia 4-6 tahun: Tidak lebih dari 3 gram sehari 
  • Anak usia 7-10 tahun: Tidak lebih dari 5 gram sehari
  • Anak usia 11 tahun ke atas: Tidak lebih dari 6 gram per hari
  • Bayi di bawah 1 tahun: Kurang dari 1 gram per hari.

Makan makanan bergaram memang tidak dilarang, tapi usahakan untuk selalu memperhatikan kebutuhan garam per hari, ya. Dengan begitu, kita bisa mencegah risiko terkena masalah kesehatan akibat konsumsi makanan tinggi garam. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Jcomp/Freepik)