Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Busui Wajib Tahu, Ini 5 Ciri Produksi ASI Berkurang

Busui Wajib Tahu, Ini 5 Ciri Produksi ASI Berkurang

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Besarnya peran ASI dalam pertumbuhan Si Kecil tak lagi bisa disanggah. ASI memang sudah tidak diragukan lagi merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung gizi utama dan nutrisi ideal yang penting buat tumbuh kembang Si Kecil, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.

Oleh karena itu, wajar jika setiap ibu berusaha yang terbaik untuk bisa memberikan ASI buat buah hatinya. Meskipun begitu, proses menyusui tidak selalu berjalan lancar dan bisa saja dihadapi dengan tantangan, salah satunya ketika produksi ASI Anda berkurang.

Mengingat manfaat ASI, mendapati momen ini tentu bisa membuat Moms panik, ya. Jika produksi ASI berkurang, apakah Si Kecil bisa tumbuh dengan optimal? Apakah pertumbuhannya nanti akan terhambat? Berbagai pertanyaan tersebut memang bisa menghantui Moms ketika produksi ASI tak lagi optimal.

Meskipun begitu, Moms tak perlu panik berlebihan, karena mengenali ciri-ciri produksi ASI berkurang tak susah, kok. Berikut ini ciri-ciri produksi ASI berkurang yang bisa Moms amati.

1. Adanya perubahan pada payudara

Jika produksi ASI berkurang, maka biasanya payudara akan terasa berubah. Payudara bisa terasa lebih lembut, karena ketika produksi ASI tinggi, payudara akan terasa lebih kencang dan penuh. Selain itu, Moms juga bisa tak merasakan let down reflex ketika produksi ASI menurun. Payudara yang awalnya sering bocor juga mulai tak bocor lagi ketika produksi ASI berkurang.

2. Durasi menyusui yang berkurang

Seiring dengan bertumbuhnya Si Kecil, produksi ASI memang akan berkurang. Tak perlu khawatir Moms, karena sebenarnya peristiwa ini terjadi sesuai dengan kebutuhan ASI Si Kecil. Semakin besar, ia membutuhkan sumber gizi lain selain ASI. Pada momen-momen ini, durasi menyusu Si Kecil pun akan berkurang, baik karena produksi ASI yang berkurang maupun adanya MPASI.

3. Penggunaan popok bayi berkurang

Di beberapa minggu awal kehidupan bayi, jumlah popok kotor Si Kecil merupakan indikator jumlah gizi yang ia konsumsi. Seorang bayi bisa menghasilkan 6-8 popok kotor setiap harinya. Maka, penggunaan popok Si Kecil yang berkurang bisa menandakan berkurangnya produksi ASI Anda.

4. Minimnya kenaikan berat badan bayi

Setelah lahir, berat badan Si Kecil bisa mengalami penurunan. Meskipun begitu, jika berat badannya tak kembali normal setelah 2 minggu atau tak mampu meningkat secara stabil, maka Moms perlu segera periksakan bayi Anda ke dokter. Berat badan Si Kecil yang tak bisa memenuhi kurva rekomendasi biasanya disebabkan oleh berkurangnya asupan gizi Si Kecil, yang mungkin saja berkaitan dengan berkurangnya produksi ASI.

5. Munculnya tanda dehidrasi pada bayi

Jika Si Kecil tidak buang air kecil dalam jangka waktu beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, ada area lembut pada kepalanya, atau terlihat sangat lemas dan mengantuk, maka ia bisa saja mengalami dehidrasi. Di 6 bulan awal kehidupannya, ASI merupakan sumber gizi utama bayi Anda. Jadi ketika produksi ASI berkurang, Si Kecil bisa saja akan mengalami dehidrasi, Moms. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)