Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Cegah Anak Alami Asma dengan Membersihkan Polusi Udara di dalam Ruangan

Cegah Anak Alami Asma dengan Membersihkan Polusi Udara di dalam Ruangan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Salah satu hal yang membuat orang tua cukup khawatir dengan tumbuh kembang anak mereka adalah masalah polusi udara. Tidak hanya di luar ruangan, faktanya udara di dalam ruangan juga bisa tercemar oleh polusi yang berbahaya bagi kesehatan, terutama pada anak-anak.

Berdasarkan data yang diambil dari lebih dari 120 sensor udara Nafas yang tersebar di wilayah Jabodetabek, tingkat PM2.5 telah jauh melampaui ambang batas panduan dari World Health Organization (WHO) hingga 11 kali lipat. Dan hasil riset dari Nafas Indonesia pun menunjukkan bahwa hampir 100 persen polusi udara luar ruangan tersebut bisa masuk ke dalam ruangan.

Sebagai informasi, PM2.5 atau Particulate Matter 2.5, adalah polutan yang mencemari udara. Partikel ini sangat berbahaya, sebab ukurannya yang sangat kecil dan bisa terhirup masuk ke paru-paru dan peredaran darah kita, bahkan jika sudah memakai masker yang tidak sesuai dengan anjuran secara medis. Efeknya bisa menimbulkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Anak-anak pun menjadi kelompok yang rentan terdampak polusi udara. Menurut dr. Farhan Zubedi, ada banyak bahaya dari partikel PM2.5 terhadap kesehatan anak-anak. Kondisi yang paling sering ditemui adalah peningkatan gejala asma, influenza, ADHD, dan juga obesitas.

“Memiliki kualitas udara yang baik, terutama di mana anak menghabiskan banyak waktunya seperti kelas, perpustakaan, dan kamar tidur, wajib diperhatikan oleh para guru dan orang tua, karena hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak, terutama kemampuan kognitifnya,” jelas dr. Farhan.

Para Pembicara Konferensi Pers Clean Air Zone

Permasalah polusi udara memang bukan hal yang bisa disepelekan. Sebagai orang tua, Moms dan Dads perlu mengetahui cara untuk mengatasi pencemaran udara, terutama yang terjadi di dalam ruangan rumah Anda.

Dan salah satu alat yang bisa dipakai adalah air purifier. Namun, apakah ini menjadi solusi terbaik? Jawabannya, tidak. Karena, air purifier juga memiliki beberapa kekurangan seperti:

1. Biasanya, alat dari air purifier berukuran cukup besar dan sulit disesuaikan dengan tempat penyimpanannya.

2. Tidak ada fungsi untuk mengontrol dari jauh, sehingga sering lupa dinyalakan atau dimatikan.

3. Tidak ada informasi menganai angka di balik skala indikator warna pada air purifier.

4. Informasi mengenai angka “Bagus” nyatanya bukan indikator yang tepat dan ternyata tidak bagus sama sekali.

5. Jangka waktu ganti filter tidak sesuai dengan kondisi polusi udara di Indonesia dan kebutuhan ruangan.

6. Lupa ganti filter bisa mengakibatkan udara menjadi tidak sehat di dalam ruangan.

Solusi agar anak terhindar dari polusi udara

Maka selain air purifier, Anda membutuhkan suatu alat yang mampu memonitor kondisi udara di dalam ruangan dengan lebih akurat dan efektif. Hal ini bisa dipenuhi dengan Clean Air Zone, sebuah sistem yang dikembangkan oleh Nafas Indonesia.

Ini merupakan ekosistem terintegrasi berbasis data yang mampu menjaga dan mengidentifikasi polusi udara di dalam ruangan dan membersihkan udara dengan cara otomatis, sehingga pengguna bisa mengatur kegiatan luar ruangan sesuai dengan kondisi polusi.

“Polusi udara di Jakarta pada tahun 2022 hampir 8 kali di atas pedoman World Health Organization dan masih banyak yang belum menyadari bahwa polusi udara ini ada di dalam ruangan juga. Hanya dengan adanya data kualitas udara yang jelas, kita bisa mengatur lingkungan yang sehat, terutama untuk anak kita,” ujar Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia.

Untuk menjalankan sistem ini, akan disediakan air purifier dan sebuah monitor yang akan mencatat data tentang kondisi udara di sebuah ruangan. Setelah itu, pihak seperti guru dan orang tua murid akan mendapatkan laporan mengenai data tersebut dan akan diperbarui secara berkala oleh sistem. Data ini pun bisa didapatkan secara real-time atau bisa juga dicek berdasarkan waktu yang diinginkan.

Nafas sendiri adalah sebuah startup di Indonesia yang berfokus pada isu lingkungan dan kesehatan serta menciptakan kekayaan intelektual dalam bentuk perangkat lunak dan perangkat keras. Dan sistem Clear Air Zone pun sudah diterapkan di beberapa lokasi, salah satunya adalah Mighty Minds Preschool.

“Mighty Minds memahami pentingnya kualitas udara yang baik di dalam maupun luar ruang kelas bagi pertumbuhan anak. Guna memastikan mereka tumbuh dengan baik, kami bangga dapat bekerja sama dengan Nafas untuk menyediakan ruang belajar di dalam dan luar ruangan yang aman dan sehat melalui sistem integrasi dari Clean Air Zone selama 6 bulan terakhir,” tutur Lillie Kurniawan, Co-Founder Mighty Minds.

Orang tua siswa pun senang dengan kehadiran sistem tersebut, sebab tak hanya membersihkan ruangan kelas dan area lainnya di bangunan sekolah, tetapi juga mampu menurunkan risiko anak sakit akibat polusi udara di dalam ruangan. Moms pun bisa memakai sistem ini di rumah untuk membuat Si Kecil dan seluruh anggota keluarga memiliki udara yang bersih dan jadi lebih sehat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Dok. Nafas Indonesia)