Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Sering Susah Tidur? Waspadai 7 Efek Cemas Berlebih pada Tubuh

Sering Susah Tidur? Waspadai 7 Efek Cemas Berlebih pada Tubuh

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Wajar jika Moms kerap merasa cemas saat menghadapi kondisi yang menegangkan. Contoh situasi yang bisa membuat Moms cemas adalah persiapan ujian, wawancara, menghadapi masalah di kantor, atau situasi lain yang perlu pengambilan keputusan dengan tepat.

Sedikit cemas tentu diperlukan agar tubuh dan otak lebih siap juga fokus dalam menghadapi situasi yang lebih genting. Namun, jika Moms cemas berlebih tanpa sebab yang jelas, maka bisa jadi Anda mengalami anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan tidak hanya bikin hati resah, tetapi juga bisa mengganggu kesehatan tubuh kita lho, Moms. Yuk, ketahui apa saja dampak gangguan kecemasan pada tubuh!

1. Insomnia

Gangguan cemas sangat berkaitan dengan insomnia atau gangguan tidur. Mengutip Sleep Foundation, gangguan cemas bisa memuncak ketika hendak tidur dan membuat penderitanya jadi sulit tidur atau setidaknya sulit tidur nyenyak.

Jika masalah ini tak ditangani, sulit tidur karena gangguan cemas pun bisa berubah menjadi sleep anxiety atau kecemasan berlebih karena takut tidak bisa tidur. Efek domino yang sangat merugikan buat kesehatan fisik dan psikis.

2. Otot tegang

Wah, sering cemas berlebih bisa mengirim sinyal ke sistem saraf pusat untuk mempersiapkan respons stres yang bisa menyebabkan otot tegang. Otot yang sering tegang bisa menyebabkan kram, nyeri otot, dan nyeri yang menyebar ke bagian tubuh lain.

3. Naik berat badan

Ketika Anda stres, tubuh akan kebanjiran adrenalin dan kortisol yang bisa memengaruhi pikiran untuk ngidam makanan manis. Jangan kaget kalau gangguan cemas bisa membuat Anda mau makan cokelat, cake, atau minum minuman manis yang tinggi gula.

Jika ini dibiarkan, asupan tinggi gula ini tentu bisa menyebabkan berat badan meningkat drastis. Wah, kalau sudah begini tentu saja tubuh pun jadi rentan terserang berbagai macam penyakit.

4. Gangguan imun tubuh

Stres atau cemas berlebih enggak cuma berbahaya bagi kesehatan mental, tetapi juga bisa mengganggu sistem imun tubuh. Mengutip Medanta Organization, sering keluarnya hormon stres dan seringnya berhadapan dengan "fight or flight response" membuat tubuh mungkin sulit untuk kembali ke kondisi normal. Hal ini bisa menyebabkan sistem imun melemah dan mudah terserang infeksi juga berbagai penyakit. Jika ini terjadi, bantuan vaksin flu mungkin menjadi cara terbaik karena bisa mengurangi risiko flu.

5. Gangguan jantung

Efek cemas pada tubuh bisa menyebabkan gangguan irama jantung, detak jantung meningkat, palpitasi atau jantung berdebar, dan nyeri dada. Orang yang cemas berlebih juga bisa mengalami peningkatan tekanan darah tinggi secara mendadak dan bahkan gangguan jantung. Jika orang tersebut sudah memiliki gangguan jantung, maka cemas berlebih bisa meningkatkan risiko masalah jantung koroner.

6. Gangguan sistem saraf pusat

Serangan panik dan gangguan cemas dalam jangka panjang bisa memicu otak untuk mengeluarkan hormon stres secara berkala. Ini bisa menyebabkan seringnya muncul gejala seperti sakit kepala, pusing, dan depresi.

Ketika Anda cemas berlebih dan stres, maka otak akan "membanjiri" sistem saraf pusat dengan hormon dan kimia tubuh (contohnya adrenalin dan kortisol) yang didesain untuk membantu Anda merespons ancaman.

Sistem kerja seperti itu memang diperlukan, tetapi jika terjadi terus-menerus dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampak paling ringan dari paparan panjang kortisol adalah kenaikan berat badan.

7. Fobia

Takut ruang sempit (claustrophobia), takut ketinggian (acrophobia), dan takut gelap (nyctophobia) adalah contoh fobia yang bisa terjadi karena dampak gangguan cemas berlebih. Anda bisa ketakutan setengah mati dengan sebuah benda atau situasi yang sebelumnya tidak menyeramkan bagi Anda.

8. Gangguan cemas bersosial

Ini juga dikenal dengan istilah social anxiety disorder, yang membuat penderitanya takut dengan situasi sosial dan takut dihakimi atau dipermalukan orang lain. Berdasarkan laporan studi di National Institute of Mental Health, sekitar 12,1% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan cemas bersosial, dan lebih dari sepertiganya mengalami gangguan itu selama lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya mencari pertolongan.

9. Gangguan pencernaan

Cemas berlebih bisa mengganggu kesehatan sistem pencernaan dan sistem eskresi. Penderitanya bisa mengalami sakit perut, mual, diare, kehilangan nafsu makan, dan gangguan pencernaan lainnya. Mengutip Healthline, ternyata ada juga hubungan erat antara gangguan cemas dengan meningkatnya risiko irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar. Ini bisa menyebabkan konstipasi atau sulit buang air besar.

10. OCD

Obsessive compulsive disorder membuat penderitanya melakukan hal yang sama berulang kali atau mengalami serangan pikiran yang tidak menyenangkan terus-menerus. Contoh sikap kompulsif yang paling sering terjadi adalah mencuci tangan berulang kali karena yakin tangannya tidak bersih-bersih, menghitung, atau mengecek sesuatu berulang kali sampai sangat menyiksa tubuhnya.

Sedangkan sikap obsesif yang sering terjadi misalnya terobsesi dengan kebersihan, kerapian, dan keteraturan. Jangan tunggu sampai terlambat! Segeralah berkonsultasi dengan pakar kesehatan untuk mendapatkan bantuan mengatasi gangguan kecemasan berlebih ya, Moms. (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Jcomp/Freepik)