Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Agar Berat Badan Kembali Normal

Agar Berat Badan Kembali Normal

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tanya
“Berat badan saya naik cukup drastis sepanjang kehamilan. Bagaimana diet yang sehat setelah melahirkan, agar berat badan saya kembali normal?”
(Natischa Simanjuntak, hamil 28 minggu)

 

Jawab
Diet Gula dan Menyusui

“Sebenarnya diet gula ini saya lakukan sejak sebelum hamil, untuk mendukung program diet pascabersalin yang disarankan dokter kandungan. Saya mengganti nasi putih dengan nasi merah, hanya makan roti gandum, mengurangi segala sesuatu yang berbahan dasar tepung putih (seperti mie, pasta, kue), mengurangi cake, es krim, yoghurt dengan rasa dan sejenisnya. Untuk diet nasi merah dan roti gandum, saya tidak mengalami kesulitan karena memang sudah mengonsumsi sejak lama. Namun berat sekali rasanya untuk menghindari cake, es krim, dan yoghurt, karena saya sangat suka makanan manis.
Untungnya sejak dua minggu mencoba diet tersebut, saya langsung bisa mengontrol keinginan terhadap makanan manis. Saya hanya mengonsumsi makanan manis secukupnya saat akhir pekan. Dan ketika hamil, saya tidak lagi terlalu ingin mengonsumsi makanan manis. Setelah melahirkan, saya masih berdiet meski tidak seketat ketika sebelum hamil. Saya tetap makan nasi putih, mie, pasta, dan roti secukupnya, tapi mengurangi gula dan makanan manis lainnya. Hasilnya ketika anak berusia satu bulan, celana saya sebelum hamil sudah bisa dikenakan kembali. Dan saat Si Kecil menginjak tiga bulan, celana jeans lama saya sudah bisa dipakai lagi. Senangnya! Namun program diet yang saya jalankan juga berhasil karena dibarengi dengan menyusui.”
(Dian Sarwono, ibu dari Makai Irsan, 18 bulan)

 

Menambah Sayuran & Protein
“Saya ingin memberi ASI eksklusif pada Si Kecil setelah melahirkan. Namun saya tidak berani untuk diet terlalu ketat, meski berat badan saya masih kelebihan 8 kg. Saya hanya mengurangi konsumsi makanan bergula, serta menambah porsi sayuran dan protein, baik nabati maupun hewani. Setiap hari saya makan sayur daun katuk atau sayuran hijau lain minimal empat mangkuk. Saya juga rajin minum susu kedelai dan kacang hijau sebanyak dua liter setiap hari. Yang paling penting, saya tidak menggunakan tenaga pengasuh dalam mengurus Si Kecil, sehingga berat badan saya cepat sekali turun karena kalori yang terbakar cukup banyak, meski saya tidak diet karbohidrat. Intinya, Anda tidak perlu pusing menurunkan berat badan. Pengalaman menjadi ibu seperti mengurus Si Kecil sendiri dan menyusuinya akan secara alami mengembalikan berat badan normal Anda. Terlebih lagi, hal itu akan mempererat bonding Anda dengan Si Kecil.”
(Dian Tanjung)

 

Rencanakan Menu & Masak Malam Hari
“Sejak melahirkan Anabelle, saya sudah bertekad memberikan ia ASI eksklusif. Karena itu, saya harus menerapkan diet sehat dan seimbang. Jadi saya selalu membuat jadwal dan menu makanan setiap seminggu sebelumnya. Tujuannya untuk memudahkan asisten rumah tangga berbelanja keperluan bahan masakan untuk minggu berikutnya. Saya mengutamakan masak makanan berprotein tinggi serta makanan pelancar ASI, seperti sayur-sayuran hijau. Ketika Anabelle sudah tidur malam, saya memanfaatkan waktu untuk memasak. Jadi, besoknya makanan sudah siap dan saya bisa mengurus Annabelle tanpa terburu-buru memasak. Hasilnya, menyusui tetap lancar, gizi terjaga, dan berat badan saya pun turun lebih cepat.”
(Lanovia, ibu dari Annabelle, 3 bulan)

 

(SDS/Sagar/DT/Dok. M&B)