Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Amankah Tidur Tengkurap untuk Ibu Hamil?

Amankah Tidur Tengkurap untuk Ibu Hamil?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Salah satu masalah yang dialami ibu hamil adalah kesulitan menentukan posisi tidur yang nyaman. Apakah Moms juga merasakannya?

Beberapa ibu mungkin terbiasa tidur dengan posisi tengkurap sebelum hamil. Lantas apakah kebiasaan tersebut bisa dilakukan ketika Anda tengah mengandung?

Jawabannya adalah bisa. Namun tentunya dengan catatan, usia kandungan Anda belum terlalu besar atau perut belum terlihat menonjol.

Dilansir dari situs Ohio State Health & Discovery, pada umumnya ibu hamil masih bisa tidur dengan posisi tengkurap ketika usia kandungan belum mencapai pekan ke-16 atau pekan ke-18. Memasuki pekan ke-16, biasanya janin sudah mulai berkembang sehingga tonjolan perut sudah terlihat membesar dan tidur tengkurap pun jadi terasa kurang nyaman.

Bahaya tidur tengkurap

Selain kurang nyaman, tidur dengan posisi ini juga bisa membahayakan janin di dalam kandungan Anda. Pasalnya, tidur tengkurap bisa menekan janin sehingga berisiko membahayakannya.

Selain itu, tidur tengkurap saat kandungan sudah mulai membesar juga memiliki efek negatif buat bumil. Saat kandungan mulai membesar, maka struktur tubuh pun berubah, termasuk torso dan lengkungan tulang belakang.

Oleh karena itu, tidur tengkurap saat kandungan sudah cukup besar berisiko memicu munculnya rasa nyeri pada leher maupun bahu. Selain itu, sebagian bumil juga bisa mengalami nyeri pada punggung bagian bawah.

Bahaya tidur telentang

Tidur dengan posisi tengkurap tentunya tidak dianjurkan bagi Moms yang kandungannya sudah cukup besar, begitu juga tidur dengan posisi telentang. Saat Anda tidur telentang, maka berat dari kandungan Anda akan menekan pembuluh darah vena, pembuluh darah yang berfungsi membawa darah yang kaya karbondioksida (CO2) kembali ke jantung.

Apabila pembuluh darah ini tertekan, maka bisa mengganggu aliran darah ke janin. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu mual, pusing, dan sesak napas pada bumil. Dan yang tak kalah penting, tidur telentang bisa memperkecil aorta serta menghambat suplai darah ke seluruh tubuh Anda dan plasenta.

Posisi tidur terbaik

Buat ibu hamil, posisi tidur paling ideal adalah posisi miring, lebih tepatnya miring ke arah kiri. Tidur menyamping ke kiri akan meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah tekanan rahim bertumpu pada vena, punggung, dan organ dalam.

Posisi tidur miring ke kiri juga bisa membantu kerja ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh bumil. Hal ini bisa mengurangi risiko terjadinya pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan juga tangan.

Ibu hamil tidak disarankan tidur miring ke kanan karena justru akan menekan pembuluh darah vena cava inferior (IVC) yang berada di sisi kanan tulang belakang. Pembuluh darah vena cava inferior bertugas untuk mengalirkan darah dari kaki dan kembali ke jantung. IVC yang tertekan akan membuat darah tidak bisa mengalir dengan lancar sehingga oksigen dan asupan makanan ke janin pun tidak akan optimal.

Meski posisi tidur menghadap ke kiri paling ideal buat ibu hamil, bukan berarti Anda tidak bisa mengubah posisi saat tidur. Pada dasarnya, bumil perlu menemukan posisi tidur yang nyaman buat Anda agar bisa tidur dengan nyenyak. Kurang tidur atau kurang istirahat dapat berakibat fatal buat bumil karena bisa:

  • Memperbesar risiko terjadinya preeklampsia
  • Meningkatkan tekanan darah
  • Memperbesar risiko bayi terlahir prematur
  • Memperbesar risiko persalinan operasi caesar yang tidak direncanakan.

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)