Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai orang Indonesia, Moms tentu sudah familiar dengan istilah kerokan. Kerokan biasanya dilakukan untuk meredakan gejala saat seseorang merasa masuk angin, yaitu kondisi tubuh yang demam, menggigil, tidak nyaman, dan pegal-pegal. Lalu, apakah aman jika ibu hamil ingin kerokan saat mengeluh masuk angin?
Kerokan sendiri merupakan suatu metode yang bisa melebarkan pembuluh darah di area yang dikerok. Dengan begitu, panas tubuh akan keluar dan dipercaya dapat melepaskan faktor antiradang dari dalam tubuh. Meski dianggap sebagai metode untuk meringankan rasa tubuh yang tidak nyaman, kerokan juga bisa menyebabkan peradangan di area kulit, nyeri pada kulit yang dikerok, hingga menyebabkan kulit berdarah.
Penyebab ibu hamil masuk angin
Kondisi masuk angin yang dianggap sepele sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Selain karena flu ringan, berikut beberapa penyebab lainnya yang membuat bumil merasa ingin kerokan.
1. Peningkatan jumlah hormon secara signifikan
Kondisi ini bisa membuat Moms merasa pusing dan migrain. Hormon tersebut adalah progesteron yang membantu melemaskan otot, termasuk saluran pencernaan. Akibatnya, proses pencernaan akan terhambat sehingga timbul gas yang membuat bumil merasa kembung. Hormon estrogen juga membuat tubuh bumil menyimpan gas dan air yang menimbulkan rasa mual dan begah.
2. Ukuran rahim yang membesar
Rahim yang akan berkembang seiring bertambahnya usia kandungan akan memberikan tekanan pada beberapa organ tubuh di sekelilingnya, termasuk saluran pencernaan yang akan membuat gas di dalam perut jadi menumpuk. Bumil pun akan merasa tidak nyaman dan kembung yang diiringi dengan keinginan untuk sendawa.
3. Makanan yang dikonsumsi bumil
Setiap tubuh memiliki respons yang berbeda saat mengonsumsi suatu makanan. Namun, ada beberapa jenis makanan yang mungkin bisa bumil hindari, seperti susu, minuman bersoda, sayur kol, ataupun gorengan. Makanan ini bisa menimbulkan rasa kembung karena usus bekerja lebih lambat untuk mencernanya.
Kerokan aman dilakukan saat hamil, asalkan...
Metode kerokan umumnya dilakukan pada punggung atau bagian tubuh yang terasa nyeri atau linu. Dan secara medis, bumil boleh saja kerokan untuk menyamankan tubuh Anda. Namun, tentu saja kerokan tidak boleh sembarangan karena bisa meningkatkan risiko masalah pada kehamilan, tidak hanya berisiko munculnya masalah iritasi pada kulit, tetapi juga bisa menimbulkan kontraksi terutama pada trimester ketiga usia kehamilan.
Bumil boleh saja kerokan saat usia kehamilan berada di trimester kedua. Namun, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan jika Anda ingin kerokan saat hamil, yakni:
- Gunakan logam atau alat kerokan yang tidak tajam agar tidak melukai kulit.
- Tekanan dari kerokan harus disesuaikan supaya tidak terlalu kuat dan hanya boleh di beberapa bagian tubuh saja.
- Hindari kerokan di area tubuh seperti perut, leher, dan tengkuk karena bisa meningkatkan risiko kontraksi hingga pecahnya pembuluh darah.
- Gunakan minyak herbal khusus ibu hamil saat kerokan dengan bahan yang aman.
Untuk menghindari kerokan, Moms bisa melakukan hal lain saat merasa masuk angin dan imun tubuh sedang lemah. Bumil tentu perlu cukup istirahat dan mengonsumsi makanan sehat, mengurangi stres dan tekanan pikiran, serta bisa memilih pijat yang aman dilakukan selama kehamilan. Namun, pijat sebaiknya dilakukan di bagian tubuh yang aman buat bumil, seperti pundak atau bahu dan punggung serta hindari memijat di area perut.
Jika terjadi masalah setelah kerokan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Lookstudio/Freepik)