Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, tentu Anda pernah mendengar bahwa warna urine bisa menunjukkan status kesehatan seseorang. Nah, bagaimana bila Anda melihat darah pada urine yang keluar saat Anda buang air kecil? Pasti menakutkan, ya! Kondisi ini dikenal dengan istilah hematuria.
Berbagai hal bisa menyebabkan adanya darah dalam urine. Hematuria ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang tentu saja harus diwaspadai. Untuk mengetahui lebih banyak tentang hematuria, simak artikel lengkapnya berikut ini, Moms!
Jenis-jenis hematuria
Umumnya hematuria terbagi atas dua jenis. Perbedaan antara jenis hematuria ini mengacu pada kepekatan warna darah dalam urine, yaitu:
Hematuria makroskopik. Saat Anda mengalami hematuria makroskopik, darah dalam urine dapat terlihat jelas dengan mata telanjang. Urine Anda akan menunjukkan warna merah pekat atau gelap kecokelatan.
Hematuria mikroskopik. Sementara itu, hematuria mikroskopik merupakan kondisi di mana darah dalam urine tidak terlihat dengan jelas. Namun, saat dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop, sel darah merah pada urine bisa langsung terlihat.
Penyebab hematuria
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kencing berdarah. Dalam beberapa kasus, darah mungkin berasal dari sumber yang berbeda. Bila Moms melihat darah dalam urine Anda, berikut hal-hal yang berpotensi menjadi penyebabnya:
- Mengalami infeksi saluran kemih.
- Adanya batu ginjal sehingga menyebabkan penyumbatan dan kemudian menyebabkan hematuria.
- Pembesaran prostat. Saat prostat membesar, ini bisa menekan uretra dan menyebabkan masalah buang air kecil, yang kemudian bisa menyebabkan infeksi saluran kemih dengan darah dalam urine.
- Mengalami penyakit ginjal.
- Mengalami kanker. Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat bisa menyebabkan timbulnya darah dalam urine.
- Penggunaan obat-obatan seperti penisilin, aspirin, obat pengencer darah, dan siklofosfamid, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu.
Selain beberapa hal di atas, hematuria juga bisa disebabkan oleh kelainan darah langka seperti anemia sel sabit, sindrom Alport, dan hemofilia. Olahraga berat atau pukulan pada ginjal juga bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine. Meski demikian, ini merupakan hal-hal yang tidak umum yang menjadi penyebab hematuria.
Gejala hematuria
Biasanya, hematuria tidak menampakkan gejala. Namun, bila Moms mengalami beberapa hal seperti sering buang air kecil, timbulnya rasa sakit saat kencing, dan tidak bisa menahan untuk buang air kecil, Anda patut mewaspadai kemungkinan hematuria ini.
Selain itu, hematuria juga mungkin disertai dengan mual, muntah, demam, atau nyeri di punggung maupun di perut bagian bawah.
Penanganan hematuria
Untuk menangani hematuria, dokter akan menyesuaikannya dengan penyebab munculnya darah dalam urine yang Anda alami. Penanganannya sendiri meliputi:
1. Bila hematuria disebabkan oleh infeksi, Anda akan diresepkan obat antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi yang akan membantu menghentikan pendarahan.
2. Hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal bisa ditangani dengan pemberian obat dan jenis perawatan tertentu untuk membantu mengeluarkan batu. Salah satu prosedur penanganannya disebut extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) untuk memecah batu ginjal.
3. Untuk menangani hematuria yang disebabkan oleh pembesaran prostat, ahli urologi biasanya akan menggunakan dua jenis obat untuk mengobati kondisi ini, yaitu penghambat alfa dan penghambat 5-alfa-reduktase.
4. Bagi penderita kanker yang mengalami hematuria, penanganannya akan disesuaikan dengan stadium dan tingkat penyakitnya, misalnya pengawasan, pembedahan, radiasi, imunoterapi, kemoterapi, terapi hormon, atau kombinasi dari opsi-opsi ini.
5. Bila Anda memiliki penyakit ginjal dan mengalami hematuria, Anda mungkin akan diresepkan beberapa jenis obat, termasuk obat diuretik untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta erythropoietin untuk membangun sel darah merah jika Anda mengalami anemia.
Tentunya kita berharap tidak mengalami masalah ini ya, Moms. Untuk menghindari hematuria, Anda sebaiknya sering minum air putih, sempatkan diri untuk buang air kecil setelah berhubungan intim, serta praktikkan kebiasaan hidup yang sehat dan bersih. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)