Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Buat Moms yang baru menjadi seorang ibu, segudang pertanyaan pasti terlintas di kepala Anda, termasuk soal menyusui. Tak hanya mengkhawatirkan apakah ASI Anda akan cukup untuk Si Kecil, Moms mungkin juga bertanya-tanya apakah ibu menyusui bisa hamil? Jawaban sederhananya adalah ya, Anda bisa hamil meski sedang menyusui, Moms.
Menyusui memang dikenal sebagai kontrasepsi alami yang bisa mencegah atau menunda kehamilan. Pasalnya, menyusui diketahui bisa memberikan “perlindungan” untuk menghambat ovulasi dan menstruasi. Namun nyatanya, Anda tetap bisa berovulasi dan hamil sebelum mendapatkan menstruasi pertama Anda, meskipun Anda sedang menyusui.
Apakah bisa hamil saat menyusui dan belum menstruasi?
Seperti diketahui, ovulasi terjadi sebelum menstruasi dalam siklus bulanan Anda. Umumnya Anda akan mentruasi dua minggu setelah terjadinya ovulasi. Namun saat Anda belum mengalami menstruasi, bukan berarti ini menghilangkan kemungkinan Anda untuk berovulasi. Jadi, Moms tetap bisa hamil sebelum Anda menstruasi kembali.
Jadi, bila Moms ingin mencegah kehamilan, sebaiknya jangan menunggu untuk menggunakan alat kontrasepsi sampai Anda mendapatkan menstruasi.
Mengapa menyusui dianggap sebagai kontrasepsi alami?
Menyusui adalah bentuk KB yang termasuk ke dalam Metode Amenore Laktasi (MAL). Ini merupakan salah satu metode dalam merencanakan kehamilan yang bersifat alami dan sementara. Menurut laman The Office of Population Affairs (OPA), dari 100 wanita yang menggunakan MAL dengan benar selama 6 bulan pertama setelah melahirkan, ditemukan bahwa hanya 1 atau 2 dari mereka yang bisa hamil.
Bila Moms ingin menerapkan MAL agar tidak hamil saat menyusui, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Berikan ASI eksklusif. Dengan memberikan ASI eksklusif pada Si Kecil, ini berarti Anda harus menunda untuk memperkenalkan makanan padat dan menghindari pemberian susu formula untuk pemenuhan nutrisinya.
2. Menyusui sesuai permintaan bayi. Ikuti petunjuk bayi Anda dan biarkan Si Kecil menyusu kapan pun ia mau, setidaknya setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6 jam di malam hari. Ingat, memompa bukanlah pengganti yang memadai saat Moms menerapkan MAL.
3. Hindari penggunaan dot. Biarkan bayi Anda memenuhi kebutuhan isapannya dengan meringkuk dan menyusu langsung dari puting payudara Anda.
Selain hal-hal di atas, perlu diketahui pula bahwa penerapan MAL ini akan efektif bila Moms tidak kembali menstruasi (termasuk flek) selama 6 bulan pertama pascapersalinan.
Apakah menyusui bisa menganggu kehamilan?
Bagi Moms yang ingin tetap menyusui Si Kecil meski hamil kembali, Anda tetap bisa melakukannya karena umumnya tetap menyusui saat hamil cenderung aman.
Meski demikian, beberapa wanita mungkin mengalami kram karena pelepasan oksitosin dalam jumlah kecil (hormon yang sama dengan hormon yang menyebabkan kontraksi) selama menyusui. Meski jarang terjadi, hal ini diketahui bisa menyebabkan persalinan prematur atau kemungkinan keguguran dini.
Pastikan pula untuk memenuhi kebutuhan kalori bila Anda ingin tetap menyusui saat hamil, Moms. Ingat, Anda tidak makan untuk diri sendiri, tapi juga makan untuk bayi Anda dan janin yang sedang berkembang. Maka, usahakan untuk memenuhi 500 kalori ekstra per hari jika bayi Anda makan makanan lain selain ASI dan 650 kalori ekstra jika ia berusia kurang dari 6 bulan.
Selain itu, pertimbangkan pula untuk memenuhi 350 kalori ekstra pada trimester kedua dan 450 kalori ekstra pada trimester ketiga.
Semuanya kembali pada Anda, Moms. Meski menyusui bisa menjadi kontrasepsi alami yang cukup bagus, sebaiknya Anda berkonsultasi juga dengan dokter untuk penggunaan kontrasepsi jenis lainnya bila Anda ingin menunda kehamilan. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)