Type Keyword(s) to Search
KID

Malas Sekolah Habis Liburan? Kenali Post-Holiday Blues, Moms!

Malas Sekolah Habis Liburan? Kenali Post-Holiday Blues, Moms!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Setelah puas liburan Natal dan Tahun Baru, sekarang waktunya kembali ke rutinitas lagi nih, Moms. Ada yang merasa malas atau berat banget untuk kembali beraktivitas setelah liburan? Jika ya, hati-hati serangan post-holiday blues!

Apa sih maksudnya post-holiday blues? Bisa menyerang siapa saja? Dan yang terpenting, bagaimana cara mencegahnya? Biar enggak berlarut-larut dalam post-holiday blues, yuk simak penjelasan dari Roslina Verauli, M.Psi, Psi, psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga.

Apa itu post-holiday blues?

Pernah merasakan semangat ekstra saat menyambut liburan? Nah, post-holiday blues adalah perasaan sebaliknya, yaitu rasa ogah atau malas berlebih untuk kembali menjalankan rutinitas setelah liburan.

“Ini sebetulnya hanya sindrom, belum jadi symptom (gejala). Belum sampai gejala-gejala, sampai dia nanti tiba-tiba jadi gejala. Seandainya jadi gejala, ini masuknya ke cluster gangguan emosional. Masuk ke kelompok depresi, gangguan mood. Jadi itu adalah kumpulan gangguan emosional karena yang bermasalah adalah aspek emosinya,” jelas psikolog yang akrab disapa Vera ini saat Instagram live Curcolan Mam dengan Novita Angie, Editor in Chief Mother & Beyond.

Apa penyebabnya?

Tentu banyak yang bisa menjadi penyebab post-holiday blues. Perubahan mood saat post-holiday blues bisa disebabkan oleh perubahan kebiasaan selama liburan. Misalnya, anak terlalu lelah saat jalan-jalan, jam tidur terganggu, atau makanannya berubah menjadi kurang sehat. “Ingat, makanan tinggi kolesterol, tidak sehat, junk food, itu sebetulnya berkolerasi dengan kecenderungan depresi hingga 58 persen. Jadi, liburan pun makannya harus tetap yang sehat dan bernutrisi, ya,” ujar Vera.

Jangan lupa, penuhi juga kebutuhan anak untuk bermain selama liburan. Menurut Vera, terkadang orang tua meminta anak untuk mengikuti jadwal mereka, yang mungkin acaranya seru buat orang tua, tetapi tidak seru buat anak. Misalnya, orang tua seharian berburu diskon tas branded di luar negeri, sedangkan anak tidak diajak bermain. Akhirnya anak hanya lelah, tetapi tidak bahagia saat liburan.

Tanda post-holiday blues

Menurut Vera, post-holiday blues enggak cuma bisa terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa. Pada anak, post-holiday blues mungkin ditandai dengan perubahan mood (lebih rewel, mudah marah, manja, suka merengek) dan perubahan perilaku, contohnya anak tiba-tiba tidak suka memainkan mainan favoritnya. “Kalau anak sudah mengalami itu semua, boro-boro mau belajar, ya, konsentrasi saja susah,” ujarnya.

Cara mencegah post-holiday blues

Mencegah post-holiday blues? Bisa banget! “Anak butuh punya irama biologis yang menetap: jadwal tidur, makan, main. Jadi liburan ke mana saja, pastikan tiga aspek ini baik,” jelas Vera. Coba lakukan beberapa tips dari Vera berikut ini, Moms.

1. Pastikan anak cukup tidur. Kalau biasanya rutin tidur siang, saat liburan juga cobalah kembali ke hotel atau cari tempat istirahat untuk tidur siang. Anak harus cukup istirahat agar tidak rewel.

2. Makanan harus sehat dan bernutrisi. Liburan bukan berarti boleh makan junk food, karena makanan tidak sehat bisa memicu gangguan mood. Selalu berikan anak makanan sehat.

3. Jangan lupa penuhi kebutuhan anak untuk bermain selama liburan ya, Moms. Bermain dengan anak bisa jadi momen tepat untuk memperkuat bonding, lho.

4. Usahakan sudah kembali liburan 2-3 hari sebelum masuk sekolah, lebih baik lagi jika bisa 3-4 hari. Menurut Vera, 3 hari adalah waktu yang cukup untuk kembali ke pola-pola sebelum liburan dan kembali ke rutinitas seperti biasanya. Otak dan tubuh kita punya kemampuan membaca pola, jadi di 3 hari itu kita punya waktu untuk menyesuaikan otak dan tubuh dengan pola kebiasaan kita.

Tips agar anak semangat kembali ke sekolah

Jika Moms takut Si Kecil malas-malasan kembali sekolah setelah liburan, coba lakukan beberapa tips ini.

1. Sekitar 3 hari sebelum masuk sekolah, ajak anak ke toko buku untuk mempersiapkan perlengkapan sekolah. Peralatan baru, semangat baru.

2. Mulailah jalan-jalan melewati sekolah anak. Anda bisa katakan hal seperti, “Wah, sekolah kamu masih tutup. Tiga hari lagi sudah buka, kamu bisa belajar dan bertemu teman-teman lagi, deh,” untuk membuat anak semangat sekolah.

3. Kalau kakak atau adiknya masih libur, sedangkan anak sudah mulai masuk sekolah. Ajak mereka yang masih libur untuk mengantar dan menjemput anak sekolah. Jangan lupa beri semangat, ya.

4. Ajak anak membuat menu bekal sekolah sejak sekarang, kemudian ajak ia berbelanja kebutuhan untuk membuat bekal tersebut. Secara tak langsung, ini berguna untuk mempersiapkan mental anak buat kembali sekolah setelah liburan usai.

5. Sering bangun lebih siang dan tidur lebih malam selama liburan? Sekitar 3-4 hari sebelum sekolah, biasakan anak untuk kembali ke pola tidur seperti saat waktu sekolah. Ini akan mengurangi risiko anak rewel saat dibangunkan di pagi hari ketika hari pertama sekolah dimulai. So, bye bye, post-holiday blues! (M&B/Tiffany Warrantyasri/ND/Foto: Freepik)