Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kebanyakan ibu berhenti menyusui karena berbagai alasan. Ada yang memang sejak awal memutuskan untuk tidak menyusui atau bermasalah saat menyusui. Ada pula ibu yang harus berpisah dengan bayinya akibat masalah kesehatan, misalnya bayi lahir prematur, sehingga menyebabkan pasokan ASI menurun. Selain itu, ketidakseimbangan waktu menyusui dan stres pun bisa mengurangi kuantitas ASI. Apapun alasannya, proses menyusui yang sempat terhenti bisa dilanjutkan kembali, atau biasa disebut dengan relaktasi. Apalagi ada beberapa bayi yang ternyata tidak cocok mengonsumsi susu formula.
Dilansir melalui Healthychildren.org, relaktasi paling baik dilakukan di awal-awal kelahiran, yaitu saat Si Kecil masih di bawah usia tiga bulan, maupun saat ASI Anda sangat sedikit atau tidak keluar. Sementara melakukan relaktasi, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan dari dokter serta menggunakan alat-alat untuk menstimulasi agar ASI menjadi keluar, misalnya dengan electric breast pump.
Meski begitu, proses relaktasi tidaklah mudah. Anda perlu terus berusaha menyusui Si Kecil selama 1-2 minggu sebelum ia mulai terbiasa, dan harus menunggu setidaknya beberapa minggu dulu agar cairan ASI meningkat. Itupun tidak sepenuhnya lancar sebab produksi ASI Anda kemungkinan akan jauh lebih sedikit daripada seharusnya. Karenanya, Anda sebaiknya memberikan asupan tambahan supaya nutrisi Si Kecil terpenuhi, misalnya memberikan susu formula, ASI donor, atau makanan bergizi jika ia sudah berusia enam bulan. Sementara itu, sangat krusial untuk selalu memonitor berat badannya dan memerhatikan apakah kalori dan nutrisi dalam tubuhnya memadai. Dalam situsnya, AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) menyebutkan ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar berhasil melakukan relaktasi.
1. Berdiskusilah terlebih dahulu alasan-alasan melakukan relaktasi yang telah dipertimbangkan kepada keluarga, setelah itu minta mereka untuk memberikan dukungan penuh kepada Anda sebab proses ini tidak mudah. Anda akan dihadapkan pada stres di awal-awal, seperti bayi menolak menyusu langsung dari payudara atau ia menangis dan frustasi karena ASI sedikit. Namun atur mindset Anda dan percaya kalau Anda mampu memberikan yang terbaik bagi Si Kecil. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter, ahli laktasi, ataupun teman Anda yang pernah berhasil melakukan kegiatan relaktasi.
2. Tingkatkan konsumsi protein dan asupan cairan agar mempercepat tubuh memproduksi ASI
3. Konsumsi obat-obatan rekomendasi dokter dan ahli laktasi yang dapat membantu tubuh memproduksi ASI
4. Banyak istirahat dan kurangi jadwal kegiatan, terutama dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi. Habiskan waktu lebih banyak bersama Si Kecil dan tingkatkan skin to skin contact dengannya. Selain itu, cobalah untuk sebisa mungkin melakukan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan Si Kecil sendirian.
5. Berlatih memposisikan Si Kecil pada payudara Anda. Cari posisi senyaman mungkin untuk Anda dan dirinya saat memulai proses menyusui. (Sagar/DT/Dok. M&B)