Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Jerawat Kistik dan Cara Mengatasinya

Mengenal Jerawat Kistik dan Cara Mengatasinya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Punya kulit wajah bersih dan bebas jerawat tentu menjadi impian kita semua. Namun, ada kalanya beberapa orang tak bisa menghindar dari masalah jerawat, tak terkecuali jerawat kistik yang juga disebut sebagai jerawat batu. Apa Anda mengalaminya, Moms?

Jerawat kistik merupakan jenis jerawat yang paling serius. Jerawat kistik terbentuk karena kombinasi bakteri, minyak, dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit. Bakteri yang menyumbat di pori-pori ini bisa menyebabkan pembengkakan dan peradangan sehingga bisa menimbulkan rasa yang menyakitkan.

Sebenarnya, siapa pun bisa mengembangkan jerawat, tetapi jerawat kistik cenderung terjadi pada orang dengan kulit berminyak. Melansir laman Healthline, jerawat kistik ini juga lebih sering terjadi pada remaja, wanita, dan orang dewasa yang lebih tua dengan ketidakseimbangan hormon.

Ciri-ciri jerawat kistik

Tak seperti jerawat lainnya yang umumnya berada di atas permukaan kulit, jerawat kistik berada jauh di dalam permukaan kulit dan cenderung berukuran besar. Meski cenderung muncul pada wajah yang memiliki banyak kelenjar minyak, tetapi jerawat kistik juga bisa muncul pada punggung, bokong, dada, leher, bahu, lengan, dan di belakang telinga.

Jerawat kistik juga sering terlihat seperti bisul. Selain itu, ciri- ciri jerawat kistik bisa seperti:

  • Benjolan merah di bawah kulit
  • Benjolan berisi nanah
  • Nyeri atau empuk saat disentuh
  • Kecil seperti kacang polong
  • Keras.

Penanganan jerawat kistik

Jerawat kistik tidak mudah untuk diobati. Karena bisa menimbulkan bekas luka, sebaiknya jerawat kistik ditangani oleh dokter kulit daripada Anda mencoba menggunakan berbagai produk jerawat yang dijual bebas. Untuk membersihkan jerawat kistik dibutuhkan waktu selama tiga bulan atau lebih.

Biasanya penanganan jerawat kistik melibatkan penggunaan antibiotik oral dan mengoleskan gel atau krim topikal seperti:

  • Krim antibiotik, larutan gel dan losion untuk membunuh bakteri dan mengurangi peradangan
  • Asam azelaic atau asam salisilat untuk membunuh bakteri dan menyingkirkan sel kulit mati yang berlebihan
  • Benzoil peroksida untuk mengurangi jumlah bakteri pada kulit
  • Retinoid (adapalene, tretinoin, tazarotene), yang merupakan turunan vitamin A yang membantu mengelupaskan sel-sel kulit mati.

Tak hanya itu, perawatan jerawat kistik juga bisa dilakukan dengan cara:

  • Suntikan kortikosteroid: Digunakan untuk mengecilkan benjolan jerawat yang besar dan menyakitkan dengan cepat
  • Sayatan dan pengeringan: Membantu membuka benjolan jerawat dan mengeringkan nanah
  • Pil KB atau spironolakton: Digunakan oleh wanita untuk menurunkan kadar hormon yang menyebabkan jerawat kistik
  • Isotretinoin: Sebuah retinoid oral.

Cara mencegah jerawat kistik

Timbulnya jerawat kistik tak hanya bisa menurunkan kepercayaan diri, tetapi juga bisa mengganggu kita karena rasa sakit atau nyeri serta penanganannya yang butuh waktu tidak sebentar. Untuk itu, merawat kulit merupakan cara terbaik buat mencegah timbulnya jerawat kistik.

Berikut ini beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah timbulnya jerawat kistik.

  • Cuci muka minimal satu kali sehari. Gunakan pembersih wajah yang lembut yang dapat menghilangkan kotoran dan minyak berlebih.
  • Usahakan untuk tidak menyentuh kulit wajah terlalu sering.
  • Pilih produk makeup yang berlabel “noncomedogenic” dan “oil-free”.
  • Jangan tidur saat masih menggunakan makeup.
  • Pakailah tabir surya setiap hari dan pilih tabir surya yang bebas minyak untuk menghindari penyumbatan pori-pori.

Selain cara-cara di atas, melakukan perubahan gaya hidup berikut juga bisa memengaruhi kesehatan kulit Anda secara keseluruhan dan mengurangi pembentukan jerawat kistik:

  • Stres bisa memicu timbulnya jerawat. Karena itu cobalah untuk menemukan cara untuk mengurangi stres yang tidak perlu dalam hidup Anda.
  • Hindari konsumsi makanan yang memiliki kadar glikemik tinggi, termasuk roti putih, pasta, dan nasi, serta makanan manis.
  • Bersihkan wajah dan tubuh (mandi) setelah berolahraga untuk menghilangkan minyak dan bakteri.

(M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)