Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

10 Tanda Menopause pada Wanita yang Penting untuk Dikenali

10 Tanda Menopause pada Wanita yang Penting untuk Dikenali

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menopause adalah masa yang menandai berakhirnya siklus menstruasi seorang wanita. Hal itu merupakan bagian normal dari penuaan dan pasti terjadi pada setiap wanita. Menopause biasanya terjadi pada wanita usia akhir 40-an hingga awal 50-an, yang utamanya ditandai dengan tidak menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, bukan karena hamil atau kondisi kesehatan tertentu.

Berikut ini beberapa tanda menopause yang penting untuk Anda kenali, Moms.

1. Perubahan siklus menstruasi

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, perubahan siklus menstruasi merupakan tanda menopause paling awal dan utama yang muncul, di mana Anda tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, bukan karena kehamilan dan sakit.

Menjelang masa menopause, Moms mungkin akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dengan intensitas darah haid yang tidak konsisten, bisa haid lebih sering atau lebih jarang, dan intensitas darah haid mungkin lebih berat, lebih ringan, atau mungkin hanya berupa flek.

2. Tingkat kesuburan menurun

Dikutip dari laman Medical News Today, kadar hormon estrogen dalam tubuh saat mendekati (atau memasuki) masa menopause dapat mengalami penurunan. Jelas saja, itu dapat menurunkan tingkat kesuburan dan mengurangi kemungkinan untuk hamil.

3. Vagina kering

Berkurangnya kadar estrogen dan progesteron yang biasa terjadi saat memasuki masa menopause bisa memengaruhi kelembapan dinding vagina. Akibatnya, vagina menjadi lebih kering, muncul rasa gatal, dan tidak nyaman, terutama saat berhubungan intim.

Vagina kering juga bisa meningkatkan risiko infeksi dan vaginitis atrofi, yang melibatkan penipisan, pengeringan, dan peradangan pada dinding vagina. Pelembap vagina, pelumas vagina berbahan dasar air, dan obat bisa digunakan untuk membantu meredakan vagina kering.

4. Rasa panas pada tubuh (hot flash)

Sensasi panas pada tubuh atau hot flash sangat umum terjadi memasuki masa menopause. Hot flash mungkin dirasakan di tubuh bagian atas, mulai dari wajah, leher, atau dada, dan kemudian bisa berkembang ke bagian bawah tubuh.

Selain sensasi panas pada tubuh, hot flash juga bisa menyebabkan tubuh sangat berkeringat dan kulit memerah, seperti dikutip dari laman National Institute of Aging. Intensitas hot flash juga bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

5. Sulit tidur

Sulit tidur atau insomnia bisa menjadi tanda menopause berikutnya. Di masa ini, penurunan estrogen bisa memicu kecemasan yang membuat tubuh tidak dapat beristirahat dengan tenang. Juga, sensasi panas (hot flash) dengan intensitas tinggi dan sering buang air kecil menjadi faktor lain yang membuat Anda jadi sulit tidur di malam hari, Moms.

Rutin berolahraga dan menghindari makan makanan berat bisa membantu mengatasi masalah ini. Jika masalah sulit tidur terus berlanjut selama beberapa waktu, segera konsultasi dengan dokter. Jika dibiarkan, sulit tidur bisa memicu munculnya berbagai masalah kesehatan.

6. Perubahan suasana hati

Mudah tersinggung, lebih cepat marah, gampang cemas, dan sering menangis daripada biasanya merupakan hal yang wajar terjadi saat Anda memasuki masa menopause. 

Hal itu bisa disebabkan penurunan produksi estrogen dan progesteron, masalah sulit tidur, dan mungkin perasaan tentang menopause itu sendiri. Jika terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan bisa berkembang menjadi gejala depresi.

Moms bisa melakukan meditasi, yoga, membatasi konsumsi alkohol dan kafein, serta mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu memperbaiki suasana hati Anda.

7. Sulit berkonsentrasi dan mengingat

Sebuah penelitian melaporkan bahwa memasuki masa menopause dua pertiga wanita mungkin mengalami kesulitan dalam hal kemampuan berkonsentrasi dan mengingat. Para peneliti berpendapat bahwa hal itu disebabkan oleh masalah kurang tidur dan depresi yang mungkin dialami saat menopause.

Akan tetapi, tetap aktif secara fisik dan mental, mengikuti diet sehat, dan mempertahankan kehidupan sosial yang aktif bisa membantu mengatasi masalah ini.

8. Masalah saluran kemih

Menopause membuat kebanyakan wanita mengalami masalah saluran kemih. Ini karena tingkat hormon estrogen yang lebih rendah bisa melemahkan uretra. Moms mungkin saja mengalami inkontinensia urgensi urine di mana Anda tidak mampu menahan buang air kecil cukup lama, atau mengalami inkontinensia stres urine, di mana urine mungkin keluar saat Anda bersin, batuk, atau tertawa.

Melakukan latihan Kegel yang melibatkan pengencangan otot-otot panggul dan membatasi asupan cairan yang bisa menyebabkan kandung kemih cepat terisi, seperti kafein, minuman manis, dan minuman beralkohol, bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan ini.

Namun, jika masalah ini terus berlanjut dan mungkin disertai dengan nyeri parah dan kencing darah, Anda mungkin harus berkonsultasi dengan dokter.

9. Penurunan gairah seks

Hormon estrogen ikut berperan penting terhadap fungsi seksual. Dan ketika produksi hormon ini mengalami penurunan, yang biasa terjadi saat menopause, itu bisa memengaruhi gairah seks Anda; memperlambat reaksi orgasme, menjadi sulit terangsang, dan vagina kering yang bisa menimbulkan tidak nyaman saat berhubungan intim.

10. Kulit kering

Mengutip laman Healthline, menurunnya produksi estrogen bisa sangat memengaruhi kondisi kulit wanita saat memasuki masa menopause. Faktanya, estrogen terlibat dalam produksi kolagen dan minyak alami untuk mempertahankan kelembapan kulit. Tak hanya pada area wajah, kulit kering juga bisa dialami di banyak bagian tubuh, misalnya kaki, siku, vagina, dan kuku.

Untuk menjaga kelembapan kulit agar tidak makin parah, lakukan perawatan kulit secara rutin seperti menggunakan pelembap, sunscreen, minum lebih banyak air, dan konsumsi makanan tinggi antioksidan dan lemak sehat. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Wayhomestudio/Freepik)