Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Obesitas bisa dialami orang dari segala usia, termasuk anak-anak di usia praremaja. Untuk mencegahnya, yuk, mulai terapkan diet sehat pada anak Anda, Moms!
Moms tentunya sudah tahu bahaya yang ditimbulkan apabila anak mengalami obesitas. Ya, obesitas bisa memicu berbagai penyakit, mulai dari diabetes, asma, darah tinggi, serta meningkatkan risiko terkena jenis kanker tertentu.
Nah, untuk menghindarinya, Moms disarankan untuk mulai menerapkan diet buat anak praremaja Anda. Diet yang dimaksud tentunya bukan diet ketat dengan cara menghilangkan sejumlah jenis makanan tertentu. Diet yang dimaksud adalah diet dengan asupan gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan kalori anak.
Pola makan ini dibutuhkan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak di usia praremaja serta memiliki berat badan yang ideal dan tubuh yang sehat.
Kebutuhan kalori anak preremaja
Sebelum menentukan diet yang pas bagi anak, Moms terlebih dulu perlu mengetahui kebutuhan kalorinya. Laman Mayo Clinic membedakan kebutuhan kalori anak berusia 9-13 tahun atau anak praremaja berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu:
- Anak praremaja perempuan membutuhkan 1.400 hingga 2.200 kalori per hari
- Anak praremaja laki-laki membutuhkan 1.600 hingga 2.600 kalori per hari.
Meskipun begitu, Moms juga perlu memperhatikan jenis aktivitas dan proses pertumbuhan anak. Jika anak Anda punya aktivitas lebih banyak, seperti ikut kegiatan olahraga, bukan tak mungkin ia juga membutuhkan lebih banyak asupan kalori.
Jenis makanan untuk anak praremaja
Satu hal yang tak kalah penting, Moms tak perlu membatasi asupan makan anak Anda dengan hanya memberinya satu atau dua jenis makanan saja. Faktanya, anak praremaja membutuhkan nutrisi berbagai jenis makanan. Mereka setidaknya membutuhkan makanan dari 5 jenis bahan pangan berikut ini:
1. Grain food atau bahan pangan berbasis biji-bijian seperti gandum
2. Sayuran
3. Buah
4. Protein seperti daging sapi, daging ayam, ikan, dan telur
5. Produk susu. Moms juga bisa memilih produk susu tanpa lemak atau produk susu nabati untuk anak yang intoleran susu sapi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Namun memilih dan memilah asupan makanan buat anak saja tidaklah cukup, Moms. Untuk membangun pola makan yang sehat pada anak, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mencoba mengontrol kapan dan di mana anak makan dengan mengatur rutinitas makan serta memberikan contoh kebiasaan makan yang baik di keluarga.
- Moms juga bisa melibatkan anak dalam proses memilih dan mempersiapkan makanan guna mengajarkan anak cara diet sehat serta mengonsumsi makanan berdasarkan nilai nutrisinya.
- Jika memungkinkan, pilih makanan dengan kandungan kalsium, magnesium, potasium, dan serat yang tinggi.
- Mengontrol porsi makanan dan asupan camilan anak guna membatasi kalori, sekaligus memastikan anak mendapatkan cukup nutrisi.
- Untuk mencegah dehidrasi dan membantu proses pencernaan, selalu ajarkan anak untuk mengonsumsi cukup cairan. Biasakan anak mengonsumsi air putih dan hindari minuman manis atau bersoda.
- Biasakan anak berolahraga atau rutin melakukan aktivitas fisik. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, Moms tidak hanya perlu memperhatikan pola makan anak, tetapi juga aktivitas fisiknya.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Jcomp/Freepik)