Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kelahiran Si Kecil adalah hal yang patut dirayakan. Namun di balik euforia itu, ada beberapa hal yang bisa menyita perhatian Moms, seperti buang air besar (BAB) pertama pascapersalinan. Moms yang melahirkan melalui operasi caesar mungkin memiliki kekhawatiran tersendiri soal posisi BAB pascapersalinan ini.
Ya, BAB dengan posisi jongkok sering dicemaskan dapat membuat bekas jahitan terbuka atau mengalami prolaps uteri (rahim turun). Namun, sebenarnya adakah anjuran posisi BAB setelah persalinan caesar?
Tidak ada keharusan
Dilansir dari laman Alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah menjawab kebimbangan para Moms ini. “Sejatinya, tidak ada posisi BAB yang diwajibkan bagi ibu yang habis melahirkan secara caesar,” tulis dr. Nadia.
Meskipun begitu, Moms tetap perlu memperhatikan proses pemulihan tubuh pascapersalinan. Penyembuhan luka luar biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Luka yang sembuh ditandai dengan luka yang tampak menyatu, mengering, dan tidak muncul peradangan seperti nyeri, bengkak, berdarah, dan bernanah.
Walau luka luar tampak pulih, Moms perlu membatasi aktivitas fisik yang berat selama 1-3 bulan pascapersalinan. Tujuannya, agar organ-organ di dalam tubuh Anda, seperti rahim dan jaringan penyokong lainnya, lebih cepat pulih. Oleh karena itu, Moms perlu membatasi aktivitas yang melibatkan kontraksi atau peregangan otot di sekitar perut dan pinggul.
BAB adalah salah satu kegiatan yang mendorong kontraksi pada otot-otot di sekitar perut, terutama saat mengejan. Jika dilakukan berlebihan saat luka belum benar-benar sembuh, maka pemulihan luka setelah operasi caesar dapat terhambat.
Dibandingkan dengan posisi jongkok, BAB dengan posisi duduk akan memberikan tekanan yang lebih sedikit pada otot sekitar perut. Namun BAB dengan posisi jongkok tetap bisa Moms lakukan jika Anda tidak merasakan nyeri berlebih saat jongkok. Pasalnya, jongkok bisa terasa sangat menyakitkan pascapersalinan. Jika Moms masih merasa ragu, maka Anda bisa konsultasikan hal ini dengan dokter.
Yang perlu dilakukan
Selain memperhatikan posisi BAB, Moms juga sangat tidak dianjurkan untuk mengejan saat BAB, karena bisa mengganggu proses pemulihan otot-otot perut Anda. Untuk itu, pastikan feses tidak terlalu keras saat BAB.
Sayangnya, konstipasi termasuk permasalahan yang umum dialami oleh ibu usai bersalin. Mengutip Healthline, konstipasi pascapersalinan seharusnya tidak terjadi setelah 3-4 hari. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi konstipasi pascapersalinan, antara lain:
1. Menggerakkan tubuh secara rutin. Jika Moms sudah mampu bangun dari tempat tidur dan bergerak, maka lakukanlah aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan dengan frekuensi beberapa kali sehari. Selain melancarkan konstipasi, bergerak juga bisa membantu mengatasi masalah kembung, lho.
2. Minum air hangat. Mengonsumsi segelas air hangat dengan jus lemon di setiap pagi atau teh herbal seperti chamomile maupun fennel di siang hari dapat membantu menghindarkan Anda dari konstipasi.
3. Makan plum. Buah plum terkenal ampuh membantu mengatasi konstipasi.
4. Konsumsi banyak serat. Pastikan Moms mengonsumsi cukup serat, baik serat larut maupun tak larut, setiap hari pascapersalinan. Anda bisa konsumsi buah dan sayuran untuk mendapatkan serat larut, atau roti dan sereal untuk mendapatkan serat tidak larut.
5. Istirahat yang cukup.
6. Konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging ayam, daging sapi, sayuran hijau gelap, dan kacang-kacangan.
7. Hindari stres. Rasa cemas berlebih dan kekhawatiran bisa menyebabkan konstipasi, lho. Jika Moms mengalaminya, maka meditasi atau mencari teman bicara bisa membantu Anda melewati berbagai perasaan negatif ini. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: DCStudio/Freepik)